Ahad 05 Apr 2020 06:02 WIB

Peneliti Ungkap Penelitian Manusia Purba Homo Naledi

Homo Naledi ditemukan di Afrika Selatan dan diduga sebagai manusia purba termuda.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Rekonstruksi kepala Homo Naledi yang ditemukan di gua pedalaman di Afrika Selatan.
Foto: National Geographic, Mark Thiessen
Rekonstruksi kepala Homo Naledi yang ditemukan di gua pedalaman di Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 2015, fosil nenek moyang manusia purba baru bernama Homo naledi ditemukan oleh ahli paleoantropologi Lee Berger di Afrika Selatan. Tidak banyak yang diketahui tentang leluhur ini yang hidup antara 226.000 dan 335.000 tahun yang lalu. Namun, ketika para peneliti mempelajari fosil mereka, lebih banyak rahasia terungkap.

Mereka mengungkap temuan itu dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada jurnal Plos one, pekan ini. Dalam makalah itu, mereka menjelaskan bahwa kerangka Homo naledi parsial yang baru dipelajari memberikan informasi baru tentang anggota muda spesies ini.

Baca Juga

Ada kesenjangan dalam pemahaman tentang bagaimana leluhur manusia purba tumbuh dan berkembang karena sebagian besar fosil yang ditemukan adalah milik orang dewasa. Tetapi, kerangka ini berasal dari Homo naledi muda, berusia antara delapan dan 11 tahun. Individu tersebut dikenal sebagai DH7.

Gigi dan tulang tidak sepenuhnya berkembang, menunjukkan bahwa anak itu tumbuh dalam beberapa cara yang sama seperti anak manusia modern. Nenek moyang manusia purba hidup cepat dan mati muda, yang berarti mereka berkembang lebih cepat.

Jadi para peneliti harus memperhitungkan fakta bahwa anak-anak Homo naledi tumbuh lebih lambat seperti manusia. Ini berarti bahwa DH7 mungkin sudah berumur 15 ketika mereka meninggal.

Penelitian lebih lanjut yang menyelidiki DH7 dapat mengungkapkan apakah mereka lebih primitif atau mengejutkan seperti manusia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement