REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk kali pertama para ilmuwan telah dapat menggambarkan saat-saat terakhir bintang yang melahirkan nebula kepiting di konstalasi Taurus. Mereka menemukan bahwa ada reaksi kimia yang aneh mungkin menjadi pemicu keruntuhan bintang.
Seperti dilansir laman Inverse, Rabu (1/4) seperti namanya, Nebula kepiting terlihat seperti kepiting kosmik raksasa yang membentang enam tahun cahaya. Nebula Kepiting adalah target populer bagi para astronom, baik akademis maupun amatir.
Asal usul supernova itu menjadi misteri. Namun, sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal, menelusuri kembali asal-usul supernova bintang masif itu.
Hasilnya menunjukkan bahwa Nebula Kepiting mungkin disebabkan pada efek unik elemen kimia tunggal, neon, pada inti bintang. Pada dasarnya, neon di dalam bintang masif nampaknya menggerogoti elektron dalam inti bintang yang dikenal sebagai penangkapan elektron.
Proses penangkapan elektron yang sama ini mungkin merupakan alasan yang menyebabkan bintang supernova Nebula. Bintang kepiting itu memiliki bintang neutron yang berputar cepat di tengahnya. Sisa-sisa supernova raksasa terus membentang dan berekspansi ke alam semesta.
Bintang mengeluarkan dua sinar radiasi, membuatnya tampak seperti bintang neutron berdenyut pada kecepatan 30 kali per detik. Sejumlah elektron juga berputar di sekitar garis-garis medan magnet bintang di hampir kecepatan cahaya, menghasilkan cahaya, cahaya biru di pusat Nebula Kepiting.
Para ilmuwan telah mengamati banyak supernova, tetapi bahkan dengan studi forensik seperti ini menyoroti proses yang melahirkan mereka, penyebab sebenarnya dari peristiwa-peristiwa kosmik ini tetap menjadi misteri. Peneliti modern tidak pernah secara langsung mengamati proses yang dilalui bintang sebelum meledak.
Sebelumnya, Nebula ditemukan oleh para astronom China pada 1054 silam. Mereka memperhatikan bintang baru yang sangat terang di langit yang bahkan dapat terlihat di siang hari.
Nyatanya, itu bukan bintang biasa. Sebaliknya, itu adalah ledakan yang disebabkan oleh kematian bintang sekitar 6.500 tahun cahaya dari Bumi. Sisa-sisa bencana ini atau disebut Nebula Kepiting masih terlihat hari ini di rasi Taurus.