REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tim peneliti Paleoanthropolog Sileshi Semaw dari Pusat Penelitian Nasional untuk Evolusi Manusia di Burgos, Spanyol, menemukan hominid kuno atau tengkorak dari nenek moyang yang disebut Homo erectus. Tim peneliti juga menemukan kumpulan alat batu.
Beberapa batu menampilkan tepi yang tajam, sedangkan yang lainnya menunjukkan desain bermata dua seperti kapak tangan berbentuk pir. Fosil Homo erectus yang ditemukan ini diperkirakan berusia sekitar 1,26 juta tahun yang lalu. Sebagian lainnya diperkirakan berusia antara 1,6 juta dan 1,5 juta tahun yang lalu.
Dilansir dari Sciencenews, fosil-fosil hominid dan alat-alat batu jarang ditemukan bersama. Oleh karena itu, penemuan ini dianggap sangat penting.
“H erectus membuat berbagai jenis alat batu selama ratusan ribu tahun. H erectus tampaknya memilih alat berdasarkan tugas yang dihadapi atau mungkin kualitas batu yang tersedia,” kata tim Semaw.
Sebuah tengkorak dengan alis tebal ditemukan di situs Etiopia yang diduga berasal dari seorang laki-laki dewasa. Sebelumnya juga ditemukan sebuah tengkorak dengan punggung alis tipis, digali di situs Etiopia yang diduga milik seorang perempuan dewasa.
Dan penelitian baru-baru ini menemukan sepupu lain yang telah punah dan jauh dari manusia modern bernama Paranthropus boisei yang hidup di Afrika Timur pada saat yang sama dengan Homo erectus yang memiliki tangan dan mampu membuat alat-alat batu. Namun, artefak semacam itu belum ditemukan dengan fosil P boisei .