REPUBLIKA.CO.ID, ALLENTOWN -- Enam dekade terakhir, Museum Seni Allentown memajang lukisan panel minyak yang berjudul Portrait of a Young Woman. Awalnya, tidak diketahui karya siapa lukisan ini. Namun, lukisan itu kini dipercaya sebagai karya pelukis Rembrandt, salah seorang seniman paling penting dari sejarah Belanda.
Hal tersebut terjadi sejak dua tahun lalu. Lukisan itu dikirim ke Universitas New York untuk konservasi dan pembersihan. Berkat teknologi modern dan bantuan para ahli, lukisan berusia 400 tahun itu kini telah menjadi karya asli Belanda.
Di Universitas tersebut, para konservator mulai menghilangkan lapisan-lapisan pernis yang gelap dan tebal dan berusia berabad-abad. Dalam prosesnya mereka mulai curiga bahwa Rembrandt sendiri yang membuat dengan kuas aslinya yang lembut.
"Lukisan kami memiliki banyak lapisan pernis dan itu benar-benar mengaburkan apa yang bisa Anda lihat dari sapuan kuas asli, serta warna asli," kata Elaine Mehalakes, wakil presiden urusan kuratorial di Allentown Art Museum seperti dilansir AP, Selasa (18/2).
Konservator menggunakan berbagai alat, termasuk sinar-X, inframerah dan mikroskop elektron, untuk memastikan bahwa itu adalah karya salah satu seniman paling penting dan paling dihormati dalam sejarah.
Menurut konservator di Institut Seni Rupa Universitas New York, Shan Kuang, analisis ilmiah menunjukkan sapuan kuas itu cukup identik dengan karya-karya lain buatan Rembrandt.
"Kami sangat senang dan gembira," kata Mehalakes.
Sebelumnya memang ada dugaan ketika Portrait of a Young Woman diwariskan ke museum pada tahun 1961, bahwa itu karya Rembrandt. Namun sekitar satu dekade kemudian, sekelompok ahli memutuskan bahwa lukisan itu dilukis oleh salah seorang asistennya.
Sebab, ada perubahan atribusi yang tidak biasa. Pada awalnya, museum itu tidak memiliki lukisan terkenal. Bahkan, tidak ada niat untuk menjualnya, namun demikian karya otentik oleh Rembrandt itu, telah menghasilkan puluhan juta dolar. Lukisan yang saat ini berada di lemari besi museum itu, akan dipajang di depan umum mulai 7 Juni.
Ikuti Whatsapp Channel Republika