Jumat 25 Jun 2021 16:58 WIB

Kecerdasan Buatan Pulihkan Lukisan Rembrandt yang Hilang

Lukisan The Night Watch mahakarta Rembrandt dipotong karena terlalu besar.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
The Night Watch.
Foto: christie
The Night Watch.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM—Pada 1715 potongan besar mahakarya Rembrandt The Night Watch dipotong agar sesuai dengan kanvas kolosal ke dalam rumah baru. Sekarang untuk pertama kalinya dalam lebih dari 300 tahun, pengunjung museum Rijksmuseum Amsterdam dapat melihat lukisan dalam bentuk aslinya berkat rekonstruksi menakjubkan dari potongan-potongan yang hilang.

Para ilmuwan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan kembali bagian-bagian yang hilang, yang telah dicetak dan dipasang di sekitar karya seni terkenal itu.

Baca Juga

“Sangat menarik untuk dilihat. Karena kamu tahu lukisan itu sejak kamu masih kecil dan kamu merasa tiba-tiba kamu mundur selangkah ke masa selama 300 tahun,” kata direktur Rijksmuseum Taco Dibbits kepada AFP, dilansir dari Japan Today, Jumat (25/6).

Rekonstruksi telah mengungkapkan dinamisme sebenarnya dari komposisi asli Rembrandt, dengan dua orang kunci di tengah lukisan, Kapten Frans Bannick Cocq dan Letnan Willem van Ruytenburch, sekarang diimbangi ke samping, kata Dibbits.

Sosok dua pria dan seorang anak laki-laki yang hilang sementara itu telah dikembalikan ke sisi kiri di mana potongan 60 cm dipotong dari lukisan itu, yang bahkan dalam bentuknya yang lebih kecil berukuran 3,79 m x 4,36 m.

Rembrandt melukis “The Night Watch” pada 1642. Setelah digantung di rumah klub penjaga sipil selama 73 tahun, lukisan itu dipindahkan ke balai kota Amsterdam di mana lukisan itu dimaksudkan untuk ruang antara dua pintu tetapi tidak muat.

“Orang-orang yang memindahkannya memutuskan untuk memotongnya dan benar-benar mengambil gunting dan hanya memotong keempat sisinya,” kata Dibbits.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement