Ahad 16 Feb 2020 12:19 WIB

Ilmuwan Temukan Fosil Kura-Kura Purba Seukuran Mobil

Fosil kura-kura berusia 13 juta tahun ini menadi fosil terbesar yang ditemukan.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim peneliti dari University of Zurich menemukan fosil kura-kura raksasa yang berukuran antara 2,4 hingga hampir tiga meter. Foto: Kura-kura ilustrasi
Foto: pixabay
Tim peneliti dari University of Zurich menemukan fosil kura-kura raksasa yang berukuran antara 2,4 hingga hampir tiga meter. Foto: Kura-kura ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian terbaru mengungkap ilmuwan telah menemukan fosil spesies prasejarah kura-kura yang sangat besar, bahkan berukuran seperti mobil.

Dalam laporan BBC, tim peneliti dari University of Zurich menemukan fosil kura-kura raksasa yang berukuran antara 2,4 hingga hampir tiga meter. Ini menjadikannya jenis terbesar yang pernah diketahui di Bumi.

Baca Juga

Fosil pertama kali ditemukan pada 1970-an, namun yang terbaru adalah yang terbesar ditemukan di Gurun Tatacoa, Kolombia dan Urumaco, Venezuela. Para peneliti juga menemukan cangkang sepanjang tiga meter dan tulang rahang bawah yang menunjukkan bahwa hewan besar itu sebagian besar bersandar pada makanan hewan kecil, seperti tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, dan biji-bijian.

Sementara, kerangka besar yang dimiliki kura-kura yang diperkirakan berusia 13 juta tahun itu menjaga keamanannya dari predator. Direktur Paleontologi dan Museum UZH, sekaligus kepala penelitian Marcelo Sanchez mengatakan pada beberapa individu, karapas lengkap menunjukkan fitur aneh dan tak terduga.

“Dua jenis cangkang menunjukkan bahwa ada dua jenis kelamin Stupendemys, laki-laki dengan cangkang bertanduk dan perempuan dengan cangkang tanpa tanduk,” ujar Marcelo Sanches.

Sebuah makalah dari para peneliti Jean Bocquentin dan Janira Melo dari masyarakat Paleontologi Brasil, Stupendemys mungkin adalah perenang yang lemah karena massa tubuhnya yang besar. Ini berarti bahwa kura-kura tersebut tidak dapat bergerak melawan arus yang deras dan mungkin berkontribusi pada kepunahannya.

Bagi ilmuwan, arkeologi dan paleontologi menjadi subjek yang menarik dalam kehidupan dengan memberikan gambaran menarik mengenai sejarah misterius kehidupan di Bumi. Sebagian besar bentuk kehidupan telah berjalan di dunia, hingga sebagian juga sudah punah.

Dengan penemuan fosil-fosil, menemukan tulang-tulang, dan menggali sisa-sisa yang ada, gagasan tentang mahluk-mahluk yang saat ini menghilang dapat dikumpulkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement