Selasa 28 Jan 2020 03:18 WIB

Peneliti Kembangkan Layar Sentuh Tipis yang Bisa Digulung

Layar sentuh bisa digulung seperti koran.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Para peneliti  di Australia mengembangkan bahan layar sentuh baru yang sangat tipis dan lentur.
Foto: RMIT University
Para peneliti di Australia mengembangkan bahan layar sentuh baru yang sangat tipis dan lentur.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Para peneliti  di Australia mengembangkan bahan layar sentuh baru yang sangat tipis dan lentur. Layar tipis itu dibuat mereka dengan  bahan yang tipis, sehingga dapat digulung menjadi tabung.

Mereka mendesain layar sentuh itu agar bisa digunakan di masa depan. Bahan itu juga dirancang agar di masa depan  bisa diproduksi secara massal, dicetak, dan digulung dalam lembaran besar seperti koran.

Baca Juga

Bahan layar sentuh baru itu, dibuat oleh para peneliti dengan menggunakan kimia logam cair untuk mengecilkan film indium-tin oxide. Bahan itu juga merupakan bahan yang digunakan untuk membuat layar ponsel pintar, dari 3D ke 2D.

"Kami telah mengambil material lama dan mengubahnya dari dalam untuk membuat versi baru yang sangat tipis dan fleksibel," kata insinyur material Torben Daeneke yang merupakan rekan peneliti di Royal Melbourne Institute of Technology, dalam rilis berita.

Menurutnya, dengan bahan itu, nantinya orang akan dapat menekuk dan memelintirnya. Bahkan, orang nantinya juga akan bisa membuatnya jauh lebih murah dan efisien dari pada layar sentuh.

Sementara, layar sentuh saat ini dinilai memiliki proses pembuatan yang sangat lama dan juga mahal. Bahan yang sangat lentur itu, memiliki bahan 100 kali lebih tipis dari bahan layar sentuh saat ini, sehingga itu lebih transparan.

"Ini berarti ponsel dengan layar sentuh yang terbuat dari bahan kami akan menggunakan lebih sedikit daya, memperpanjang masa pakai baterai sekitar 10 persen," kata Daeneke.

Untuk membuat film super tipis baru, para ilmuwan memanaskan paduan indium-timah hingga 200 derajat Celcius, sampai paduan itu cair. Mereka kemudian menggulung cairan itu di permukaan yang rata dan mencetak lembaran-lembaran tipis nano.

Sementara bahan kimia baru itu  sama dengan bahan layar sentuh tradisional. Hanya saja, struktur kristalnya berbeda dan  memberikan sifat elektronik dan optik film 2D khusus. Para peneliti  menggambarkan materi baru dalam sebuah makalah yang diterbitkan Jumat di jurnal Nature Electronics.

Mereka telah menggunakan film ini untuk membangun layar sentuh yang sebenarnya. Untuk pengembangannya, mereka juga telah mengajukan permohonan paten untuk teknologi tersebut.

"Kami senang berada di panggung sekarang di mana kami dapat mengeksplorasi peluang kolaborasi komersial dan bekerja dengan industri terkait untuk membawa teknologi ini ke pasar," kata Daeneke.

Saat ini, layar sentuh indium-tin oxide diproduksi menggunakan ruang vakum.  Prosesnya mahal dan membutuhkan banyak energi.

Proses pencetakan logam cair baru yang dikembangkan oleh Daeneke dan rekan-rekannya cukup sederhana sehingga bisa dilakukan di dapur rumah.  Ini adalah proses yang juga dapat ditingkatkan. Di masa depan, bahan tersebut dapat diproduksi dengan proses roll-to-roll yang sama dengan yang digunakan untuk mencetak koran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement