Senin 20 Jan 2020 19:20 WIB

Astronom Jepang Identifikasi Dua Komet Hiperbolik

Komet berasal dari suatu tempat yang sangat jauh.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Para astronom telah merilis foto-foto terbaru dari komet 21/Borisov atau yang salah satu pengunjung antarbintang (interstellar).
Foto: nasa
Para astronom telah merilis foto-foto terbaru dari komet 21/Borisov atau yang salah satu pengunjung antarbintang (interstellar).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tim astronom Jepang mengidentifikasi dua komet hiperbolik atau komet yang berasal dari luar tata surya. Observatorium Astronomi Nasional Jepang (NAOJ) menyampaikan, komet melintas dengan kecepatan tinggi sebelum hilang dari pandangan.

Periset astronomi Arika Higuchi dan Eiichiro Kokubo dari NAOJ menganalisis jalur dan jenis lintasan komet melalui berbagai perhitungan. Hasilnya diperbandingkan dengan dua objek lain yang pernah ditemukan serta dianalisis sebelumnya.

Baca Juga

Objek komparasi tersebut adalah 1I/'Oumuamua yang ditemukan pada 2017 serta 2I/Borisov yang ditemukan pada 2019. Astronom menemukan bahwa skenario antarbintang memberikan kecocokan yang lebih besar untuk jalur kedua komet yang mereka pelajari.

Tidak semua komet mengorbit matahari, beberapa terbang melintasi tata surya dengan kecepatan tinggi sebelum menuju ruang antarbintang. Kalkulasi untuk mengetahui ke mana arah komet-komet itu cukup sederhana, tapi lebih sulit menentukan asalnya.

Dalam skenario pertama, semula komet berada di orbit stabil yang jauh dari matahari. Interaksi gravitasi menarik komet keluar dari orbitnya. Komet kemudian jatuh ke bagian dalam tata surya sehingga bisa diamati sebelum terlempar ke ruang antarbintang.

Menurut skenario kedua, komet berasal dari suatu tempat yang sangat jauh, kemungkinan besar sistem solar yang berbeda. Ketika komet melintasi ruang antarbintang, secara kebetulan arahnya melewati tata surya sebelum melanjutkan perjalanannya.

Hasil analisis Higuchi dan Kokubo mengatakan bahwa komet yang mereka pelajari mirip skenario kedua atau serupa dengan objek 2I/ Borisov yang telah ditentukan sebagai komet antarbintang. Sampai saat ini, belum ada alternatif kesimpulan lain.

"Pengamatan survei belum menemukan benda berukuran raksasa gas yang dapat dihubungkan dengan dua objek ini. Studi lebih lanjut, baik teori dan observasi, objek antarbintang kecil diperlukan untuk menentukan asal-usul objek," kata mereka.

Hasil studi tim astronom NAOJ dimuat pada jurnal daring Monthly Notices dari Royal Astronomical Society pada akhir 2019. Ulasan juga akan hadir dalam bentuk jurnal cetak pada edisi Februari 2020, dikutip dari laman EarthSky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement