Selasa 24 Dec 2019 13:44 WIB

Astronom Temukan Eksoplanet Serupa Permen Kapas

Eksoplanet ini memiliki kepadatan yang sangat rendah.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Planet-planet dalam dalam sistem binang Kepler 51. (ilustrasi)
Foto: NASA/ESA
Planet-planet dalam dalam sistem binang Kepler 51. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON —Para astronom Badan Antariksa AS (NASA)  menemukan sejumlah eksoplanet atau planet di luar tata surya yang disebut sebagai ’super-puff’ dalam sistem binang Kepler 51. Bentuknya padat persis seperti sebuah permen kapas.

Peneliti menemukan kurang dari 15 planet yang hampir sebesar Jupiter, namun memiliki kepadatan yang sangat rendah. Eksoplanet ini ditemukan menggunakan data dari teleskop luar angkasa Hubble.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam The Astronomical Journal, para peneliti melihat kepadatan yang sangat rendah tersebut kurang dari 100 kali massa gas raksasa, atau kurang dari 0,1 gram per sentimeter kubik volume. Dalam sebuah pernyataan, penulis utama studi, Jessica Libby-Roberts mengatakan penemuan ini sangat mengejutkan.

“Ini adalah contoh ekstrem tentang apa yang begitu keren tentang eksoplanet secara umum. Mereka memberi kesempatan untuk mempelajari dunia yang sangat berbeda dari kita dan juga menempatkan planet-planet di tata surya dalam konteks lebih besar,” ujar Zachory Berta-Thompson, salah satu penulis dalam penelitian, dilansir Fox News, Selasa (24/12).

Tiga eksoplanet ‘super-puff’ dalam sistem Kepler 51 dikatakan sebagai penemuan yang bertentangan dengan apa yang para peneliti pelajari selama ini. Sistem Kepler 51 berjarak sekitar 2.400 tahun cahaya dari Bumi dan berusia sekitar 500 juta tahun cahaya. Satu tahun cahaya, yang mengukur jarak di ruang angkasa, sama dengan 6 triliun mil.

Para peneliti juga berusaha melihat atmosfer planet dengan menggunakan Hubble. Namun, terdapat masalah karena atmosfernya yang buram dan tidak transparan. Mereka kemudian berteori bahwa eksoplanet yang ditemukan kali ini sebagian  besar terdiri dari hidrogen dan helium, serta tertutup oleh kabut tebal yang terbuat dari metana.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa eksoplanet ini kehilangan gas dengan cepat, dengan bagian terdalam dari seluruhnya menempatkan sekitar puluhan miliar ton material ke ruang angkasa setiap detik. Jika tren itu berlanjut, planet-planet ini dapat menyusut jauh selama satu miliar tahun ke depan dan mungkin berakhir mirip dengan planet mini Neptunus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement