REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah tulang ditemukan di Gunung Suci di Yunani. Gunung ini disebut sebagai rumah biara-biara Kristen selama hampir 2.000 tahun. Tulang-belulang tersebut diduga milik seorang wanita. Padahal, wanita dilarang keras berada di Gunung Suci tersebut.
Selama restorasi baru-baru ini di Biara Pantokratoros di Gunung Athos, para arkeolog menggali lantai kapel dan menemukan tulang-belulang itu. Beberapa ahli mengklaim bahwa tulang kecil itu milik seorang wanita.
“Sejauh yang saya tahu, ini adalah kasus pertama bahwa tulang-tulang milik seorang wanita telah ditemukan di Gunung Athos,” kata arsitek dan pemulih atau pemimpin proyek penggalian, Phaidon Hadjiantoniou dilansir di Livescience.com.
The Guardian melaporkan sebanyak lebih dari tujuh orang dimakamkan di kapel. Tulang-tulang tersebut telah dipindahkan ke tempat pemakaman lain. Banyak tulang di lokasi kapel adalah jelas milik laki-laki. Namun, ada beberapa yang bukan, seperti, ukuran dan bentuk sakrum, tulang kering, dan lengan bawah berbeda dari yang lain.
“Sementara yang lain lebih kuat dan jelas milik kerangka pria, ini memiliki pengukuran yang jelas jatuh dalam kisaran wanita,” kata antropolog yang memeriksa jenazah, Laura Wynn-Antikas.
Namun, ukuran dan bentuk tulang yang terisolasi tidak serta merta membuktikan orang itu berasal dari seorang wanita. Faktanya, analisis terbaru tentang tulang-belulang pahlawan Perang Revolusi, Casimir Pulaski menunjukkan ciri tulang wanita.
Sekitar 2.500 biarawan menghuni 20 biara di Gunung Athos. Larang terhadap jenis kelamin perempuan juga berlaku bagi hewan peliharaan kecuali kucing. Wanita tidak diizinkan dalam jarak 0,5 km dari pantai Gunung Athos. Larangan itu telah diberlakukan sejak abad ke-10. Dengan begitu, Perawan Maria mewakili satu-satunya keberadaan perempuan di gunung itu.
Sejak 382 M, catatan resmi hanya mencatat 12 kali ketika wanita menginjakkan kaki di Gunung Athos meskipun dilarang. Beberapa dari perempuan ini mencari perlindungan dari kekacauan politik, sementara yang lain mencari informasi tentang kantong-kantong yang semuanya laki-laki, menyelinap masuk dengan menyamar sebagai laki-laki. Hal itu diungkapkan seorang jurnalis Yunani, Malvina Karali yang pernah menyamar masuk sebagai pria pada 1990an.
Saat ini, pengujuan lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan apakah tulang-tulang dari kapel benar-benar perempuan. Tim tengah melakukan pengujian di laboratorium di Athena.