Jumat 15 Nov 2019 16:20 WIB

Ridwan Hasan Beri Konsep Bela Negara Kreatif untuk Milenial

Wisata Matematika Bela Negara mengusung bela negara dengan cara yang menyenangkan.

Program Wisata Matematika Bela Negara yang digagas Klinik Pendidikan MIPA.
Foto: kpm
Program Wisata Matematika Bela Negara yang digagas Klinik Pendidikan MIPA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Bela Negara Ridwan Hasan Saputra menanggapi ide Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tentang adanya komponen cadangan bela negara dari pelajar SMP dan SMA. Dia menyambut baik ide tersebut. Syaratnya, pelaksanaannya harus kreatif dan kekinian sesuai dengan jiwa anak-anak milenial.

Dia mengatakan ide Prabowo ini mengingatkannya tentang konsep penerapan Bela Negara yang kreatif yang awal mulanya dilaksanakan di Kodim 0620/kabupaten Cirebon dan Kodim 0606/Kota Bogor. Program kreatif ini bernama Wisata Matematika Bela Negara (WMBN). 

Baca Juga

Program ini memadukan unsur-unsur Bela Negara dan Matematika serta dikemas dalam kegiatan yang menyenangkan. Pada Program ini, para pelajar datang ke Makodim dan dibina oleh anggota TNI selama setengah hari.

Program ini berlangsung sekitar tahun 2017 dimana Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon pada saat itu adalah Letkol Inf Irwan Budiyana dan Komandan Kodim 0606/kota Bogor pada saat itu adalah Letkol Arm Doddy Suhardiman.

photo
Program Wisata Matematika Bela Negara yang digagas Klinik Pendidikan MIPA.

"Mereka sangat antusias dan senang mengikuti program ini. Mereka merasakan Program Bela Negara yang dikemas dalam bentuk Wisata Matematika Bela Negara, membuat mereka menjadi paham tentang bela Negara karena pelaksanaannya tidak menghadirkan suasana yang membosankan dan menegangkan," ucap dia.

Melalui Permainan Matematika Bela Negara, mereka dapat lebih memahami tentang Pancasila, UUD 45, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Sejarah Perjuangan Bangsa. Dia mengatakan banyak testimoni positif dari para peserta yang menunjukan bahwa program ini sangat bermanfaat dan diminati pelajar.

Selain itu, Program Wisata Matematika Bela Negara juga sudah mendapat respons positif dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat.  Pada waktu itu, Asisten Teritorial KASAD, Mayjen TNI Widagdo Hendro Sukoco telah menjadikan program ini menjadi program KASAD di masa kepemimpinan Jenderal TNI Mulyono.

Sebelum dikenalkan kepada para pelajar, perwakilan Babinsa di setiap Kodim di seluruh Indonesia mendapatkan training for trainers untuk menjadi fasilitator Wisata Matematika Bela Negara yang pelaksanaannya di masing-masing Komando Daerah Militer (KODAM). Tidak hanya unsur dari Babinsa saja yang dilibatkan dalam program ini, para prajurit dari Kostrad dan Kopassus pun dilatih untuk menjadi fasilitator Wisata Matematika Bela Negara.

Setelah mengikuti proses pelatihan, para Babinsa harus mempraktikkan program ini di masing-masing Kodim dan kegiatan Wisata Matematika Bela Negara ini pun disambut positif insan pendidik. Terbukti, kata dia, sudah lebih ratusan sekolah mengikuti kegiatan Wisata Matematika Bela Negara.

"Setelah satu hingga dua tahun dikenalkan, sayangnya program ini tidak berlanjut secara nasional," ucap dia.

Harapannya, para pelajar di seluruh Indonesia dapat mengikuti program Wisata Matematika Bela Negara yang dilaksanakan di seluruh Kodim di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan TNI sebagai pelaksana program ini, belum mendapatkan dukungan penuh oleh Kemhan dan Kemdikbud. Alhasil, proses pembinaan bela negara pada saat itu belum fokus  untuk menyasar pada pelajar SMP dan SMA.

Dia berharap adanya keinginan Menteri Pertahanan saat ini untuk menyiapkan komponen cadangan bela negara dari pelajar SMP dan SMA, serta adanya respons positif dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bisa membuat  program Wisata Matematika Bela Negara ‘bangkit kembali dari kuburnya’. Menurutnya, tanpa adanya dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, program Wisata Matematika Bela Negara ini tidak bisa berjalan. Sebab, program ini butuh akses ke sekolah dan dana operasional agar program ini bisa berjalan berkesinambungan.

Hal yang menjadi bahan pertimbangan perlunya program Wisata Matematika Bela Negara dibangkitkan kembali adalah karena program ini sudah terbukti bermanfaat dan efektif membuat anak-anak milenial dapat memahami dan ikut serta dalam bela negara. Para pembinanya sudah siap dan tersebar di seluruh Indonesia yaitu anggota TNI, khususnya babinsa di berbagai daerah. Sehingga program bisa langsung digerakkan sebagai program nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement