Selasa 24 Sep 2019 19:52 WIB

Motivasi Suprarasional Asah Jiwa Pekerja Informal

Cara berpikir suprarasional jalan pembuka menuju perbaikan karakter masyarakat.

Ridwan Hasan Saputra (RHS) ketika memberikan motivasi di hadapan para pekerja informal, Kamis (19/09) lalu.
Ridwan Hasan Saputra (RHS) ketika memberikan motivasi di hadapan para pekerja informal, Kamis (19/09) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tak ada seorangpun yang tahu kapan mendapatkan sebuah rezeki, berapa besarnya rezeki, bahkan dimana mendapatkan rezeki. Karena semua itu adalah rahasia Allah Swt.

 

Di dalam kitab suci Alquran disebutkan bahwa ‘Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang berusaha mengubah nasibnya sendiri'. Ini menandakan bahwa nasib itu harus diperjuangkan dengan segala ikhtiar atau usaha.

"Selain itu, kita juga diperintahkan untuk memperbanyak tabungan jiwa dengan cara beribadah kepada Allah dan menjadikan Allah sebagai tujuan agar usaha kita diberi rahmat dan berhasil,” ujar Ridwan Hasan Saputra (RHS) ketika memberikan motivasi di hadapan para pekerja informal, Kamis (19/09) lalu.

 

Acara yang digagas oleh “Bang Read1” ini sukses menggugah 54 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM, buruh bangunan, ojeg online, pedagang, tukang becak, dan tukang parkir. Ada pula penjaga warung lewat pelatihan motivasi yang bertajuk cara berpikir suprarasional.

Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan sharing pengalaman hidup dari sosok Ridwan Hasan Saputra yang telah malang-melintang menapaki kehidupan lewat cara berpikir suprarasional. Selain itu, peserta juga diajak untuk melakukan simulasi merencanakan kesusahan sesuai kode khusus dan kode umum dari masalah yang tengah dihadapi.

photo
Ridwan Hasan Saputra (RHS) ketika memberikan motivasi di hadapan para pekerja informal, Kamis (19/09) lalu.

Salah satu peserta, Budiman Nityo H, mengatakan halm yang disampaikan RHS merupakan salah satu kunci menggapai kebahagian dunia dan akhirat. “Secara tegas Pak Ridwan sudah berpesan, jika kita hanya mengejar dunia, akhirat tidak akan dapat. Tetapi, kalau orientasi hidup kita berlandaskan akhirat, Insya Allah kebaikan dunia pun akan diraih,” ujarnya.

Sementara itu, bagi Jayadi, menganggap cara berpikir suprarasional jalan pembuka menuju perbaikan karakter masyarakat. “Dengan dihadiri dari latar belakang dan status sosial yang berbeda, semoga proses ini menjadi modal kami dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik dari segi karakter,” tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement