Selasa 23 Jul 2019 00:44 WIB

India Luncurkan Penerbangan Bersejarah ke Bulan

Misi eksplorasi bulan yang dilakukan India ini diberi nama Chandrayaan2.

Peluncuran misi ke bulan oleh ISRO, badan antariksa India. (ilustrasi).
Foto: xinhua via nature
Peluncuran misi ke bulan oleh ISRO, badan antariksa India. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Beberapa hari setelah Amerika Serikat (AS) merayakan peringatan ke-50 pendaratan manusia pertama di bulan, India pada hari Senin (22/7) meluncurkan penerbangan tanpa awak menuju bulan. Misi eksplorasi bulan yang dilakukan India ini diberi nama Chandrayaan2.

Jika Chandrayaan2 berhasil mendaratkan robot Vikram di bulan sesuai jadwal pada 7 September, India akan bergabung dengan AS, Rusia, dan China sebagai negara yang berhasil mendarat di bulan. India berharap untuk menyelesaikan misi berawak ke bulan dalam waktu tiga tahun.

Baca Juga

Pusat kendali misi Badan Antariksa India (ISRO) di kota selatan Sriharikota memberikan tepuk tangan setelah peluncuran. "Ini adalah awal dari perjalanan sejarah India menuju bulan," kata Pimpinan ISRO, K Sivan seperti dilansir lama USA Today, Senin (22/7).

"Adalah tugas saya untuk memberi hormat kepada semua orang yang telah melakukan pekerjaan," ujarnya menambahkan.

Keberhasilan meluncurkan Chandrayaan2 ini mengobati kekecewaan yang dirasakan rakyat India ketika misi peluncuran yang dilakukan beberapa pekan sebelumnya mengalami hambatan teknis kurang dari satu jam sebelum pengapian," menurut ISRO.

Media India melaporkan bahwa kebocoran helium adalah penyebab kegagalam misi peluncuran pertama.

Pada hari Senin, Perdana Menteri India Narendra Modi merefleksikan perjalanan bangsa India di Twitter dalam serangkaian tweet.

"Hati India, jiwa India!" tulis Modi. "Upaya-upaya seperti # Chandrayaan2 akan semakin mendorong anak-anak kita yang cerdas ke arah sains, penelitian dan inovasi berkualitas tinggi."

Sebelumnya misi penerbangan yang dilakukan AS hanya membutuhkan beberapa hari untuk tiba di bulan. Untuk menghemat bahan bakar, India menggunakan rute berputar bergantung pada efek ketapel gravitasi bumi.

Selama lebih dari tiga minggu, Chandrayaan - yang diterjemahkan menjadi mooncraft dalam bahasa Sanskerta, bahasa India kuno - pertama-tama akan mengorbit di Bumi sebelum menuju orbit bulan.

Robot pendarat Vikram akan terpisah dari pengorbit dan melakukan serangkaian manuver yang bertujuan memperlambat pendekatannya. Misi yang berlangsung selama 14 hari ini akan berfokus pada pencarian air dan mineral dan akan berusaha mengukur gempa di bulan.

Misi bulan pertama India, lebih dari satu dekade yang lalu dengan Chandrayaan1, tidak mendarat di bulan tetapi melakukan pencarian air menggunakan radar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement