REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi monitor beresolusi tinggi, termasuk untuk teknologi terbaru 5K. Hal ini seiring dengan berkembangnya industri kreatif dan digital di Tanah Air.
"Permintaan monitor UHD ultra high definition memang masih kecil, tapi pertumbuhannya signifikan," kata Product Marketing PT LG Electronics Indonesia, Wilson, di Jakarta, Selasa (4/12).
Ia mengatakan monitor beresolusi tinggi atau UHD sejak 2015 sampai Oktober 2018. Berdasarkan data IDC pada 2015 penjualan monitor UHD mencapai 737 unit naik 88 persen pada 2016 menjadi 1.388 unit, dan pada 2017 naik 70,6 persen menjadi 2.368 unit.
"Sampai kuartal II 2018, penjualan monitor UHD telah mencapai 1.771 unit atau sekitar 75 persen dari penjualan 2017," kata Wilson.
Oleh karena itu, lanjut dia, LGEIN melihat peluang pasar monitor beresolusi tinggi di Indonesia sangat besar, sehingga perusahaan elektronik Korea Selatan itu membawa dua monitor berteknologi terbaru 5K ke Indonesia.
"Kami menargetkan penjualan monitor 5K UltraFine 27 inci dan UltraWide 34 inci masing-masing 50 unit dan 30 unit per bulan," ujar Wilson.
Monitor 5K dilengkapi dengan kerapatan gambar yang mumpuni dengan resolusi gambar 5.120 x 2.880 piksel (UltraFine) dan 5.120 x 2.160 pixel (UltraWide) yang dibandrol seharga masing-masing Rp 21,799 juta dan Rp 25,699 juta per unit.
"Segmen pasar monitor ini terutama untuk visual artists, editor kreatif, dan kreator konten," kata Wilson.
Ikuti Whatsapp Channel Republika