Selasa 04 Dec 2018 19:14 WIB

Hilangnya Es Laut Arktik Mengancam Beruang Kutub Kanada

Saat ini status beruang kutub mendapat perhatian khusus atau menuju terancam punah

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Beruang Kutub
Beruang Kutub

REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Komite ahli satwa mengingatkan soal ancaman punahnya beruang kutub di Kanada akibat mencairnya es di Laut Arktik. Es Laut Arktik yang mencair membuat beruang kutub kesulitan berburu mangsa.

Ketua bersama Komite Status Margasatwa yang Terancam Punah di Kanada (COSEWIC), Graham Forbes mengatakan masyarakat harus terus mengawasi spesies beruang kutub tersebut. Dia menjelaskan beruang menggunakan es laut dan teknik duduk dan menunggu layaknya pemancing di es untuk berburu anjing laut.

“Prediksi musim panas Arktik yang lebih lama akan membuat perburuan ‘jauh lebih sulit’ untuk beruang kutub,” kata Forbes, seperti yang dilansir dari Malay Mail, Selasa (4/12).

Penduduk asli Amerika yang tinggal di tempat-tempat dingin di Kanada Utara dan Alaska, Inuit optimistis beruang akan beradaptasi. Dalam penilaian terbarunya, Cosewic menggabungkan ilmu pengetahun dan pengetahuan kaum Inuit.

Kesimpulannya, sementara ini, beruang kutub tidak terancam punah. Tetapi, spesies ini menghadapi masa depan yang tidak pasti. Statusnya terdaftar sebagai perhatian khusus yang berarti dapat menjadi terancam atau hampir punah.

Kanada adalah rumah bagi dua pertiga populasi beruang kutub dunia. Pada hitungan terakhir di 2011, ada 15.500 beruang kutub di Kanada.

Di tahun yang sama, Ottawa mendaftarkan hewan tersebut di bawah species at risk act yang mengharuskan startegi konservasi diterapkan untuk meringankan ancaman manusia terhadap spesies ini.

COSEWIC juga menyatakan keprihatinan tentang penurunan stok salmon Chinook di sepanjang pantai Pasifik. Dua miliar pohon di wilayah Great Lakes dirusak oleh kumbang Zamrud Ash Borer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement