REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Salah satu kawah hasil benturan terbesar dan termuda yang pernah ada ditemukan satu kilometer di bawah lapisan es di Greenland. Kawah Hiawatha berdiameter 31 kilometer, lebih besar dari Paris. Tak seperti situs benturan sejenis lainnya, kawah ini masih memiliki bentuk mangkuk kawah yang klasik.
Kawah ini masuk dalam 25 kawah terbesar yang pernah ditemukan di Bumi dan salah satu yang termuda. Para peneliti mengatakan kawah ini tercipta selama tiga juta tahun terakhir.
Pemodelan komputer menunjukkan asteroid itu lebarnya lebih dari satu kilometer. Para peneliti pertama kali merasakan lokasi kawah pada pertengahan 2015 berkat Operasi Jembatan Es NASA, yang terbang di atas area seperti Glasier Hiawatha untuk melacak perubahan es di kutub.
Sebongkah besar meteorit besi yang ditemukan di dekat Hiawatha bertahun-tahun lalu saat ini berada di halaman Museum Sejarah Alam di Kopenhagen. Para peneliti di sanalah yang menyimpulkan keterkaitannya.
Setelah menerima peta topografi bebatuan baru di bawah es, berkat ekspedisi NASA selama dua dekade di daerah itu, para ilmuwan mulai melihat lebih dekat pada bagian semi-melingkar di tepi lapisan es. Pada Mei 2016, sebuah pesawat penelitian Jerman memetakan depresi sekitar 300 meter di bawah setengah lingkaran itu.
"Kawah ini sangat terawat baik dan itu mengejutkan karena es gletser adalah agen erosif yang sangat efisien yang akan dengan cepat menghilangkan jejak benturannya," kata penulis utama studi tersebut, Kurt Kjaer.
Mereka juga menemukan es tertua di gletser itu telah mengalami gangguan besar menjelang akhir zaman es terakhir. Mineral kuarsa di daerah sekitarnya menunjukkan bukti adanya dampak kekerasan yang besar ribuan tahun lalu.
Semi-lingkaran di tepi lapisan es adalah petunjuk bahwa sesuatu tersembunyi di bawahnya.