REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lampu LED (light emitting diode) dipilih banyak orang untuk menerangi ruangan, salah satunya karena hemat energi dan tahan lama. Di antara banyaknya lampu LED yang beredar di pasaran, kini muncul produk baru yang terinspirasi dari bunga matahari.
Pada Selasa (30/10), Philips atau yang kini berganti nama menjadi Signify meluncurkan Bohlam Philips MyCare LED dengan Bohlam Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics. Menurut Country Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia Rami Hajjar, teknologi interlaced optics terinspirasi dari pola biji bunga matahari.
"Pola menyerupai biji bunga matahari tercetak pada bohlam agar cahaya tersebar lebih merata dan tidak menyilaukan mata," kata Rami.
Polanya mampu mengurangi silau dan terang berlebih yang ditimbulkan oleh pancaran cahaya tajam dari pusat bohlam hingga 35 persen. Pola ini juga mendistribusikan kembali cahaya dengan pintar, meningkatkan sudut pancaran cahaya sehingga dapat menerangi area yang lebih luas secara lebih merata. Bohlam LED ini juga diklaim menghemat energi hingga 60 persen dibandingkan dengan lampu fluoresen padat.
“Bohlam Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics telah menaikkan standar nyaman di mata bagi lampu LED, meningkatkan faktor-faktor kenyamanan mata, seperti mengurangi silau, tidak berkedip, dan distribusi cahaya yang merata," kata Rami.
Konsumen di Indonesia dapat menikmati pencahayaan yang nyaman dari Philips MyCare LED dengan Interlaced Optics untuk fiting E27, yang tersedia dalam dua pilihan warna, putih (dingin siang hari) dan kuning (putih hangat), dengan daya 4W, 6W, 8W, 10W, dan 12W.