Senin 24 Sep 2018 15:18 WIB

Bapak Serat Optik Meninggal karena Alzheimer

Profesor Kao merintis pemanfaatan teknologi serat optik.

Peraih Nobel Fisika yang dijuluki Bapak Serat Optik Charles Kuen Kao meninggal di Hong Kong dalam usia 84 tahun, Ahad (23/9).
Foto: CUHK
Peraih Nobel Fisika yang dijuluki Bapak Serat Optik Charles Kuen Kao meninggal di Hong Kong dalam usia 84 tahun, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Peraih Nobel Fisika yang dijuluki Bapak Serat Optik Charles Kuen Kao meninggal di Hong Kong dalam usia 84 tahun, Ahad (23/9).

"Profesor Kao merintis pemanfaatan teknologi serat optik sekaligus membawa perubahan revolusioner menuju teknologi telekomunikasi modern," kata Kepala Eksekutif Wilayah Pemerintahan Khusus Hong Kong, Carrie Lam.

Sejak 2004, Kao didiagnosis menderita alzheimer. Walau begitu, Kao bersama istrinya mendirikan Yayasan Penyakit Alzheimer Charles Kao untuk membantu pasien lain sehingga mampu mencuri perhatian umum mengenai penyakit itu, kata pernyataan Carrie sebagaimana dikutip media Hong Kong.

Kao tercatat menjabat Pembantu Rektor III Chinese University of Hong Kong (CUHK) pada 1987-1996. Setelah pensiun, ia diangkat menjadi mahaguru kehormatan di bidang teknik.

"Profesor Kao adalah akademisi brilian dan pemimpin visioner di lembaga pendidikan tinggi. Saat menjabat PR III, beliau memelopori pembangunan CUHK selama beberapa tahun, meletakkan dasar pembibitan bakat sekaligus menandai kemajuan kampus ini," kata rektor sekaligus pembantu rektor CUHK Prof Rocky Tuan seperti dikutip Xinhua.

Kao lahir di Kabupaten Jinshan, Provinsi Jiangsu, yang kini menjadi Distrik Jinshan, Shanghai, Cina pada 1993. Dia belajar di University of London untuk meraih gelar sarjana dan PhD di bidang teknik elektro.

Kao bersama keluarganya kemudian pindah ke Taiwan pada 1948. Setahun kemudian dia dan keluarganya memutuskan menetap di Hong Kong. Kao mendapatkan penghargaan Nobel pada 2009 di bidang fisika atas kepeloporannya pada teknologi serat optik, yang sampai saat ini dikembangkan dalam infrastruktur telekomunikasi dunia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement