REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badai krisis yang melanda HTC tak juga reda. Laporan keuangan HTC sepanjang kuartal kedua 2018 menunjukan hasil yang kurang baik.
"Bisnis virtual reality dan kerjasamanya dengan Google kemungkinan menjadi faktor yang membuat perusahaan itu bertahan sejauh ini," tulis gsmarena pada Sabtu Kemarin.
Laporan keuangan itu mengungkap HTC meraih pendapatan 220,6 juta dolar Amerika atau sekitar Rp3,27 triliun, turun 58 persen dibandingkan kuartal kedua pada tahun sebelumnya.
Kerugian bersih kuartal sebesar 6,78 juta dolar Amerika atau sekitar Rp100,7 miliar, menjadikan kuartal ini sebagai kuartal kesepeluh secara beruntun dimana HTC mengalami kerugian.
Pendiri sekaligus pimpinan HTC Wang Xuehong baru-baru ini mengatakan HTC kemungkinan akan lebih berfokus terhadap pasar augmented reality atau virtual reality, yang berarti perusahaan ini akan menghentikan produksi smartphone jika tidak bisa menghentikan kerugian.