REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Kabar mengejutkan datang dari perusahaan perangkat mobile HTC. Berdasarkan pemberitaan Engadget, HTC berencana memangkas jumlah karyawan. Perusahaan mengumumkan akan merumahkan 1.500 pegawai dari divisi manufaktur Taiwan. Pemberhentian ribuan tenaga kerja dilakukan demi mengembalikan profitabilitas perusahaan.
Dalam sebuah pernyataan resmi HTC mengumumkan, perusahaan sedang melakukan manajemen ulang. HTC akan memanfaatkan penghematan efisiensi. Para petinggi perusahaan menyatakan telah bekerja sama dengan Biro Tenaga Kerja Taiwan untuk membantu pegawai yang terkena dampak pemecatan.
Nampaknya reorganisasi masih menjadi hal yang lazim di dalam divisi HTC. Hal tersebut terjadi setelah hengkangnya presiden divisi HTC. Keputusan pengunduran diri sang presiden membuat perusahaan harus menggabungkan divisi mobile dan Virtual Reality (VR). Namun penggabungan divisi belum membantu profit perusahaan.
Debut tipe U12 Plus masih mendapatkan keluhan. Meski perangkat Vive Pro dipuji, harga yang tinggi dan sulitnya aksesori selalu menjadi pembahasan. Prospek untuk mobile unit HTC memang tidak sehat selama beberapa tahun terakhir. Ditambah pula, HTC menjual tim Pixel miliknya ke Google seharga 1,1 miliar dolar AS.
Penjualan tim Pixel memang membuat perusahaan bisa menerima pemasukan keuangan. Namun itu menjadi pertanda bahwa HTC sudah kehilangan tim Research and Development (R&D) terbaik yang mereka miliki ke perusahaan pesaing. Sebelum penjualan tim R&D, saham HTC sudah turun. Bahkan komunitas pebisnis menilai perusahaan tak berharga lagi.