REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Snapchat baru saja mendapat suntikan dana besar dari investor Arab Saudi. Berdasarkan laporan Tech Crunch, Snapchat memperoleh investasi sebesar 250 juta dolar AS dari salah satu anggota kerajaan Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal.
Dengan jumlah dana tersebut, ia menguasai 2,3 persen saham Snapchat. Pangeran Al Waleed mengumumkan investasi tersebut melalui akun Twitter pribadinya. Ia mengunggah video dirinya bersama Chief Executive Officer (CEO) Snap Inc Evan Spiegel.
Investasi tersebut mengundang banyak komentar. Beberapa pendapat mengatakan, Snapchat akan mengarah pada apa yang diperintahkan Saudi.
Investasi tersebut diambil Snapchat karena sedang merugi. Snapchat mengambil investasi tunai tersebut akibat kehabisan dana cadangan. Berita investasi tersebut disiarkan media Arab Saudi yang menjelaskan bahwa kesepakatan sudah dilakukan 25 Mei lalu. Di dalam sebuah pernyataan menyebutkan, Saudi berinvestasi sebagai perpanjangan strategi untuk investasi pribadi melalui perusahaan teknologi.
Tambahan uang kas diproyeksikan akan menstabilkan bisnis Snapchat. Campur tangan Saudi membuka jalan dan pertumbuhan di Timur Tengah. Di samping itu, investasi Saudi akan membantu Snap bangkit dari kerugian.
Pangeran Alwaleed sebelumnya sudah melakukan investasi di beberapa perusahaan teknologi, seperti Lyft dan Twitter. Alwaleed kemudian memperluas investasinya ke layanan musik streaming asal Eropa, Deezer, dan ecommerce Cina JD.com. Sebelumnya, ia juga mempunyai saham di Newscorp dan Citigroup.
Alwaleed bin Talal yang masuk daftar konglomerat dunia versi majalah Forbes juga merupakan orang paling kaya di Arab Saudi dengan kekayaan mencapai 18 miliar dolar AS. Ia pemilik dari perusahaan investasi terbesar Arab Saudi, Kingdom Holding dengan kepemilikan saham 95 persen.
Kekayaan pangeran Saudi yang sempat ditahan kerajaan atas tuduhan korupsi itu tersebar sampai ke Paris. Ia memiliki hotel George di Paris dan menanam sahamnya di Hotel Plaza Manhattan.