Rabu 25 Jul 2018 03:07 WIB

Ini Faktor Penyebab Terjadinya Gerhana Terlama

Gerhana ada yang sebentar ada pula yang lama

Rep: Fuji E Permana/ Red: Dwi Murdaningsih
Fase gerhana bulan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Fase gerhana bulan "super blue blood moon" terlihat dari kawasan Museum Fatahilah, Jakarta Rabu (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerhana bulan terlama di abad ke-21 akan terjadi pada Jumat, 27 Juli. Diperkirakan gerhana Bulan total akan berlangsung selama 103 menit di Afrika, Timur Tengah dan Asia Tengah. Mulai dari bayangan Bumi menggelapkan tepi terdepan Bulan sampai cahaya bulan kembali penuh, diperkirakan akan memakan waktu selama empat jam.

Sebagai perbandingan, gerhana Bulan berikutnya akan terlihat dari Amerika Utara pada 21 Januari 2019. Gerhana bulan ini akan berlangsung selama 62 menit. Menurut Badan Antariksa AS (NASA), bahkan gerhana Matahari yang melintasi 14 negara bagian di Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2017, durasinya tidak lebih dari 2 menit 40 detik.

Hujan Meteor, Puasa Putih, dan Shalat Gerhana Bulan Total

Astronom Universitas Negeri Nicholls di Louisiana, Kaisa Young mengatakan, gerhana Matahari selalu lebih pendek durasinya daripada gerhana Bulan. "Jika memikirkannya dari perspektif luar, gerhana Matahari adalah Bulan kecil yang menorehkan bayangan kecil di sebuah planet besar (Bumi), gerhana Bulan adalah planet besar (Bumi) yang menorehkan bayangan besar di sebuah Bulan yang kecil," kata Kaisa, dilansir dari Live Science, Rabu (25/7).

Ketika Bulan menghalangi cahaya matahari yang menyinari Bumi yakni saat terjadi gerhana Matahari, umbra atau bayangan inti gelap yang dihasilkan tidak terlalu lebar. Tapi ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari yang menyinari Bulan, umbra yang dihasilkan lebih besar. Sehingga Bulan yang ukurannya lebih kecil dari Bumi memakan waktu lebih lama untuk melewati umbra akibat gerhana Bulan.

Ia menerangkan, faktor lain yang berdampak pada lamanya durasi gerhana adalah jarak Bumi ke Matahari. Pada bulan Juli, Bumi mencapai titik terjauh orbitnya dari Matahari. Bumi mencapai titik orbit terdekatnya dengan Matahari pada bulan Januari. Sehingga gerhana dengan durasi yang lama cenderung terjadi ketika musim panas di belahan bumi utara. Gerhana dengan durasi yang pendek cenderung terjadi ketika musim dingin di belahan bumi utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement