REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, eSports kian potensial sebagai bisnis. Sebelumnya mungkin eSports hanya bisa dimainkan melalui perangkat laptop atau PC. Namun saat itu tengah berkembang eSports yang bisa dimainkan melalui gawai ponsel pintar.
Salah satu atlet eSports yang mendalami permainan melalui gawai ponsel, yakni Daylen Reza melalui permainan Mobile Legend. Daylen baru mendalami permainan tersebut sejak akhir 2016. "Dulu game ini memang belum terlalu mencolok," kata Daylen kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Mobile Legend memang belum sepenuhnya diakui sebagai 'the real' eSports. Namun berkat perannya, nama eSports justru semakin mencuat ke permukaan.
Gamers yang sebelumnya terbatas untuk membeli perangkat, kini bisa bermain eSports hanya bermodal ponsel cerdas. Sebab, tidak semua orang mampu membeli PC Game yang harganya terbilang selangit.
Daylen mengatakan, di Indonesia banyak gamers yang berpindah dari permainan eSports melalui perangkat PC ke ponsel pintar. Alasan mereka cukup sederhana, yakni permainan bisa dimainkan saat berada dimana saja.
Namun dari segi pengalaman memang tak bisa disamakan dengan PC Game. Akan tetapi, para gamer yang sebelumnya kesulitan bermain eSports kini bisa ikut serta karena mudah menjangkau permainan.
Untuk bermain eSports Mobile Legend juga tidak membutuhkan ponsel pintar kategori premium. Cukup bermodal gawai sekitar Rp 2 juta sudah bisa menikmati permainan. Pesatnya perkembangan teknologi membuat harga ponsel kian turun, namun tidak menurunkan spesifikasi. Hingga saat ini, Mobile Legend sudah memiliki lebih dari 100 juta pengunduh di dunia.
Daylen memulai karir sebagai atlet untuk kategori eSports mobile terbilang cukup cepat. Sejak Februari 2017, Daylen sudah mengikuti banyak turnamen. Ia kemudian membentuk tim bernama Saints Indo yang beranggotakan sekitar lima sampai enam orang.
Nama mereka populer setelah menjadi juara pada turnamen Mobile Legend Southeast Asia Cup 2017. Saints Indo membawa nama Indonesia berkompetisi melawan pemain dari Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.
Saat itu, mereka berhasil memboyong hadiah total 100 ribu dolar AS. Kemenangan tersebut tidak begitu saja diraih Daylen bersama tim. Ada kerja keras yang mereka lakukan sebelum percaya diri berkompetisi.
"Kami latihan minimal delapan jam sehari, bahkan bisa dari pagi sampai malam," ujar Daylen. Tidak hanya itu, Saints Indo menjadi tim player Mobile Legend yang bertahan paling lama di dalam negeri. Rata-rata tim pemain bubar setelah kalah di sebuah turnamen.
Meski telah memiliki nama besar, Saints Indo tetap harus meningkatkan kualitas permainan. Mobile Legend semakin banyak disukai dan memikat banyak gamer. Dulu, mungkin tidak mudah membentuk tim dan mengatur strategi permainan. Namun saat ini, ilmu mengenai karakter hingga strategi sudah bisa dicari di dalam Youtube.
Banyak vlogger yang khusus mengulas game memberikan tips dan trik untuk menang di dalam sebuah kompetisi. Meski mempunyai banyak pesaing, Saints Indo optimistis tetap mempertahankan dan mengembangkan skill dari masing-masing pemain. Saints Indo tengah fokus berlatih untuk mengikuti Liga Mobile Legend berskala internasional. Menekuni bidang eSports juga tidak merugikan. "Saat ini player sudah menjadi profesi yang potensial," lanjut Daylen.
Apabila sudah menyandang gelar 'top player' maka perusahaan sponsor pasti mendatangi dengan suntikan dana. Rata-rata, pemain bisa mengantongi Rp 3 juta per bulan. Kemudian bila mengikuti satu kompetisi akan dibayar sekitar Rp 8 juta.
Kalah atau menang, masing-masing pemain tetap mendapatkan bayaran. Namun bila menang, tentu uang yang dibawa pulang jauh lebih besar