Ahad 27 May 2018 14:26 WIB

CEO Twitter tak Punya Laptop, Ini Alasannya

Saat rapat, semua gawai disingkirkan agar orang-orang fokus pada rapat.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Pendiri Twitter Jack Dorsey.
Pendiri Twitter Jack Dorsey.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kecanduan smartphone adalah fenomena yang merebak di masyarakat di era digital seperti saat ini. Pengguna smartphone bisa ratusan kali mengecek ponselnya hanya untuk melihat Twitter, Instagram, atau WhatsApp.

Mengandalkan pekerjaan pada smartphone juga dilakukan oleh CEO Twitter, Jack Dorsey. Ia bahkan mengaku tak memiliki laptop karena semua bisa dikerjakan lewat ponsel pintar yang ia bawa ke mana-mana.

Dilansir dari Mashable, pada acara makan pagi media bersama Twitter di Sydney Jumat (25/5) lalu, Jack Dorsey mengungkap fakta tersebut. Menurut pria 41 tahun itu, semua bisnisnya ia kendalikan dari ponsel pintar miliknya.

Saat ditanya mengenai keamanan dunia maya dan bagaimana ia menggunakan ponselnya, Dorsey memberikan tanggapan. "Aku tidak punya laptop, aku melakukan semua pekerjaan lewat ponselku. Ini sangat penting karena aku mematikan semua notifikasi dan hanya ada satu aplikasi yang menyala. Jadi aku bisa berfokus pada satu aplikasi saja tanpa terganggu yang lainnya sebagaimana jika kita menggunakan laptop," paparnya.

Bagi Dorsey, smartphone sudah sangat canggih bahkan mampu mengerjakan apa yang tidak bisa laptop kerjakan. "Lalu untuk apa aku harus punya ponsel dan laptop?" kata dia. 

Dalam mengoperasikan smartphone, Dorsey biasanya menggunakan perintah suara. Ia jarang menggunakan papan keyboard di ponsel karena sangat kecil dan dirasa mengganggu.

Di sisi lain, rapat-rapat Jack Dorsey dengan para karyawan Twitter justru sama sekali tidak menggunakan ponsel atau laptop. Kedua benda itu disingkirkan jauh-jauh sehingga seluruh orang yang hadir di rapat dapat fokus berinteraksi satu sama lain.

"Ketika kami mengadakan rapat, semua ponsel disimpan dan laptop ditutup. Sehingga, kami benar-benar bisa fokus berdiskusi. Ponsel dan laptop yang menyala hanya akan memecah perhatian. Bila rapat berlangsung 15 menit, maka pada 15 menit itulah kami memusatkan perhatian hanya pada materi rapat. Setelah itu silakan kembali pada rutinitas biasa," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement