REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlombaan untuk menghadirkan layanan nirkabel generasi kelima (5G) di pasar komersial menjadi semakin agresif. Berbagai perusahaan operator telekomunikasi global dan perusahaan perangkat terlihat di ajang Mobile World Congress (MWC) 2018 di Barcelona, Spanyol.
Tidak seperti acara tahun lalu yang hanya terfokus pada percobaan 5G, kini para peserta mempromsikan berbagai layanan gabungan yang dapat digunakan dalam kehidupan pribadi seperti kendaraan otonom, virtual reality (VR) dan robot. Teknologi generasi selanjutnya ini diharapkan dapat berfungsi sebagai mesin pertumbuhan baru dalam penjualan perangkat dan layanan mobile.
Seperti SK Telecom, penyedia nirkabel Korea Selatan yang memamerkan mobil otonom 5G, layanan kesehatan bergerak dan smart city. Di samping itu, perusahaan juga memamerkan teknologinya untuk mengoptimalkan operasi jaringan melaluiTANGO, sebuah kecerdasan buatan sebagai analisis data dan kemampuan mesin yang besar.
Di sisi lain, besama Samsung Electronics, keduanya memamerkan panggilan video 360 derajat dengan jaringan 5G. "Penting untuk menjadi pemain pertama yang mengkomersilkan 5G," papar CEO SKT, Park Jungho seperti dilansir dalam laman Korean Times.
"Pembentukan jaringan 5G pertama di dunia akan menarik perusahaan-perusahaan dengan gagasan inovatif ke Korea dan kami dapat melakukan benchmark untuk menciptakan kekayaan nasional," sambunnya.
Tidak hanya itu, perusahaan yang menyediakan layanan percobaan 5G untuk Olimpiade Musim Dingin PyeongChang mendapat pujian dari direktur umum GSMA, Mats Granryd. "Saya baru-baru ini berkesempatan untuk melihat teknologi 5G pertama di Olimpiade Musim Dingin di PyeongChang, Korea Selatan. Di sana benar-benar menunjukkan prospek teknologi yang menakjubkan," kata Granryd.
Diantara peserta MWC lain terdapat Huawei China yang menjadi pusat perhatian setelah meluncurkan Perangkat Pelanggan 5G (CPE). Di mana perangkat ini merupakan perangkat terminal komersial pertama di dunia yang mendukung standar telekomunikasi 3GPP yang diakui secara global untuk 5G.
"Teknologi 5G akan mendukung lompatan berikutnya ke smart world kita, di mana orang, kendaraan, rumah dan perangkat terhubung sepenuhnya, memberikan pengalaman, wawasan, dan kemampuan baru," ucap CEO consumer business Huawei, Richard Yu.
"Sejak 2009, Huawei telah menginvestasikan 600 juta dolar (Rp 8,2 triliun) untuk penelitian dan pengembangan teknologi 5G, dimana kami telah mengarahkan inovasi dengan seluruh arsitek jaringan, penggunaan spektrum, verifikasi lapangan dan banyak lagi," lanjut Yu.
NTT Docomo dari Jepang juga tak mau kalah dalam mempercepat upayanya untuk melakukan komersialisasi awal 5G. Mereka menarik perhatian dengan menampilkan robot penggerak berbasis 5G di zona pamerannya. Qualcomm, Intel dan Nokia juga menampilkan mobil yang terhubung dengan 5G di WMC.