REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi pemain profesional untuk jenis olahraga E-sport sempat dipandang sebelah mata ketika Audrey dan timnya, Female Fighters Gaming hadir. Tim dari game First Person Shoot ini fokus pada permainan seperti Counter Strike dan Point Blank.
Audrey sudah lebih dari 10 tahun mengenal game FPS. Game yang pertama kali dicobanya addalah Counter Strike 1.6. Tidak hanya menjadi profesional player, Audrey juga menyibukkan diri dengan menjadi make up artist.
Dia menuturkan bahwa pemain pro perempuan masih dianggap sebelah mata. "Kebanyakan kalau di lingkungan masih sering dilecehkan dan dianggap rendah oleh pro player pria," papar Audrey ketika ditemui Republika belum lama ini.
Namun dia menuturkan bahwa lebih banyak kelebihan dibanding kekurangan. Dimana dia dan teman-temannya dapat dianggap 'lebih' karena dalam populasi gamers wanita masih sedikit. FF Gaming saat ini fokus ke tim game Mobile AOV dan Mobile Legend. "Biarpun cewek-cewek semua tetap kita mau menunjukkan bahwa kita tetap berprestasi dan kompetitif," terangnya.
Kini FF Gaming sudah beranggotakan 20 orang yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Dari segi kompetisi, FF Gaming menoreh prestasi di ajang kompetisikhusus wanita dan memiliki prestasi. "Meski begitu, jika dibanding dengan pro gamers laki-laki, masih jauh," lanjutnya.
"Motivasi untuk pemain perempuan pemula, kalau ingin go profesional atau ingin menunjukkan prestasi, jangan patah semangat. Karena jujur waktu dulu aku berada di posisi yang sama seperti mereka-mereka. Melihat gamers sukses iri ingin seperti mereka juga," lanjutnya.
Sebagai brand ambassador dari Asus ROG merupakan keuntungan tersendiri bagi timnya. Hal tersebut cukup membantu branding tim lebih terkenal dan melambung tinggi. "Kami cukup senang dengan hal itu," tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
Advertisement
