Jumat 26 Jan 2018 16:46 WIB

Ilmuwan Cina Berhasli Kloning Kera, Mungkinkah Manusia?

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Keras hasil kloning.
Foto: Institute of neuroscience of chinese academy of sciences.
Keras hasil kloning.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ilmuwan Cina berhasil melakukan kloning kera dengan menggunakan teknik yang sama seperti pengkloningan domba Dolly dua dekade lalu. Dua kera ekor panjang identik bernama Zhong Zhong dan Hua Hua yang lahir di akhir 2017 adalah primata pertama yang berhasil dikloning dari sel non-embrio.

Pengkloningan ini dicapai melalui sebuah proses yang disebut somatic cell nuclear transfer (SCNT). Prosesnya melibatkan transfer nukleus sel yang di dalamnya terdapat DNA, ke dalam sel telur yang nukleus-nya telah terlebih dahulu dikeluarkan.

Para ilmuwan mengedit gen secara in vitro hingga menghasilkan sel somatik dengan genotipe yang sama. Sel telur yang direkonstruksi kemudian menghasilkan embrio, yang dimasukkan ke dalam rahim monyet betina pengganti, sehingga menghasilkan sekelompok monyet kloning dengan latar belakang genetik sama.

Sun Qiang, direktur fasilitas penelitian non-manusia-primata Chinese Academy of Sciences, memimpin sekelompok ilmuwan selama tiga tahun untuk mengatasi kesulitan biologis dalam proses ini. Ia menceritakan tentang Dr. Liu Zen yang telah menghabiskan waktu tiga tahun untuk mengoptimalkan prosedur SCNT.

Liu menguji berbagai metode untuk secara cepat dan tepat mengeluarkan nukleus dari sel telur dan melakukan penggabungan sel donor-nukleus dan sel telur enukleat. "Prosedur SCNT agak rumit, jadi semakin cepat Anda melakukannya, semakin sedikit kerusakan pada telur yang Anda miliki, dan Dr. Liu memiliki kemampuan untuk melakukan ini," kata Sun, dikutip Xinhua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement