REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Tim peneliti dari Universitas San Diego, Amerika Serikat, menemukan, penggunaan smartphone atau telepon seluler (ponsel) secara berlebihan pada remaja cenderung membuat remaja tersebut tidak bahagia. Kondisi berbeda justru ditemukan pada remaja yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk aktivitas luar ruang, seperti berolah raga ataupun berinteraksi secara langsung dan tatap muka dengan orang lain.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Emotion terbitan Universitas San Diego tersebut melakukan survei terhadap lebih dari satu juta siswa di sekolah tingkat pertama di seluruh wilayah Amerika Serikat terkait pola penggunaan ponsel pintar. Hasilnya, remaja yang sering menghabiskan waktu dengan menggunakan smartphone, baik untuk bermain ataupun menggunakan media sosial, cenderung tidak bahagia.
''Meskipun penelitian ini tidak bisa menjelaskan sebab-akibat, tapi penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya, yang menyebut, penggunaan berlebihan media sosial akan menimbulkan ketidakbahagian. Sementara ketidakbahagian tidak membuat penggunaan media sosial meningkat,'' tutur Profesor Psikologi yang menjadi salah satu tim peneliti, Prof Jean M Twenge, seperti dikutip Inquirer, Rabu (24/1).
Tidak hanya itu, penelitian ini juga menemukan, remaja yang hanya menghabiskan waktu kurang dari jam mengkonsumsi media digital juga lebih bahagia. Jean mengungkapkan, sebenarnya kunci untuk tetap bisa mendapatkan kebahagian di tengah zaman yang serba digital justru dengan membatasi penggunaan dan akses terhadap media digital.
Jean menambahkan, salah satu langkah paling mudah yang dapat ditempuh adalah dengan mengurangi waktu penggunaan ponsel pintar, terutama pada remaja. ''Sebaiknya penggunaan media digital tidak lebih dari dua jam sehari. Perbanyak waktu bertemu dengan teman-teman, bertatap muka, dan melakukan olahraga. Dua aktivitas ini berkaitan erat dengan tingkat kebahagian,'' tuturnya.
Penelitian ini juga menemukan, penurunan tingkat kebahagian pada remaja secara signifikan terjadi pada rentang waktu 2012 hingga 2016. Pada rentang waktu ini pun ditandai dengan adanya peningkatan paparan dan penggunaan smartphone pada remaja. ''Penggunaan smartphone yang meningkat drastis menjadi satu-satunya penjelasan masuk akal dari menurunnya tingkat kebahagian pada remaja,'' ujar Jean.