Senin 15 Jan 2018 09:09 WIB

Ilmuwan Temukan Fosil Pohon Berusia 280 Juta Tahun

Fosil pohon yang diyakini sebagai hutan kutub.
Foto: the independent
Fosil pohon yang diyakini sebagai hutan kutub.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli geologi menemukan fosil pohon berusia 280 juta tahun di lokasi yang diyakini merupakan hutan kutub tertua yang ditemukan di Antartika. Dilansir dari The Independent, ilmuwan Erik Gulbranson dan John Isbell dari University of Wisconsin-Milwaukee berjalan kaki melintasi Pegunungan Transantarctic selama musim panas di benua itu, antara bulan November dan Januari.

Mereka lantas menemukan spesimen kuno di antara bebatuan tempat hutan berdaun tumbuh.

Tim peneliti sebelumnya menemukan fragmen fosil dari 13 pohon yang diperkirakan berusia di atas 260 juta tahun.

Artinya, hutan telah tumbuh sebelum dinosaurus pertama muncul pada akhir periode Permian. Saat ini, tim kembali ke lereng beku untuk mengetahui bagaimana hutan bisa tumbuh di sana.

Gulbranson mengatakan orang telah mengetahui tentang keberadaan fosil di Antartika sejak sekitar tahun 1910. Namun sebagian besar wilayah ini tetap belum dijelajahi.

Ilmuwan Selidiki Batu Seribu Tahun di Meksiko, Ini Hasilnya

Hutan kutub tumbuh pada garis lintang di mana tanaman tidak dapat tumbuh pada saat ini. Tim yakin tumbuhan yang ada di sana merupakan tumbuhan dengan daya tahan yang cukup ekstrem sehingga bisa tumbuh dengan kondisi alam yang 'menghangat'. Sekarang, tim sedang mempelajari mengapa tumbuhan ini akhirnya punah.

"Tidak ada pohon yang seperti itu hari ini. Pohon-pohon ini bisa mengubah siklus tumbuh dan mematikannya seperti lampu. Kami tahu penghentian musim dingin segera terjadi, tapi kami tidak tahu seberapa aktif mereka selama musim panas dan jika mereka bisa memaksa diri untuk dormansi saat masih terang," ujar dia.

Dormansi adalah suatu keadaan berhenti tumbuh yang dialami organisme hidup atau bagiannya sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang tidak mendukung pertumbuhan normal. Pohon-pohon itu diyakini bisa bertahan hidup hampir setengah tahun dalam kegelapan yang absolut yang diikuti hingga lima bulan dengan paparan cahaya yang terus-menerus.

Selama Periode Permian, Antartika jauh lebih hangat dari sekarang. Pada saat itu, Antartika saat itu masih merupakan bagian dari Gondwana, benua besar di belahan bumi selatan yang menggabungkan Afrika sekarang, Amerika Selatan, Arab, India dan Australia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement