Sabtu 13 Jan 2018 06:45 WIB

Anda Bisa Batasi Penggunaan Ponsel pada Anak

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Seorang anak sedang memainkan ponsel
Foto: corbis
Seorang anak sedang memainkan ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Dalam beberapa hari terakhir, diskusi tentang pemakaian smartphone di kalangan anak-anak kembali mengemuka. Terlebih saat dua investor produsen smartphone, menyampaikan surat terbuka kepada Apple untuk membuat kebijakan atau pengaturan baru sehingga orang tua bisa mengontrol penggunaan teknologi smartphone pada anak-anak.

Saat ini, perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu dinilai belum memiliki paket kebijakan terkait kontrol orang tua terhadap penggunaan smartphone pada anak-anak. Padahal, sejumlah penelitian menyebutkan, ada begitu banyak efek negatif yang ditimbulkan dari penggunaan berlebihan smartphone pada anak-anak, mulai dari depresi dan gangguan kesehatan mental, hingga kelelahan fisik.

Berdasarkan analisis dari salah satu tim penulis di laman Mashable, Alex Hazlett, tingkat adiksi penggunaan smartphone pada anak-anak hampir bisa disamakan dengan keinginan masyarakat untuk mengonsumsi makanan cepat saji atau junk food. Berbagai iklan dan promosi dilakukan supaya target konsumennya mau membeli ataupun terus-menerus mengonsumsi produk-produk tersebut, dalam hal ini junk food. Padahal, seperti telah menjadi rahasia umum, junk food dianggap memiliki lebih banyak dampak buruk ketimbang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Berbagai gempuran iklan memang masih menjadi pesona bagi anak-anak untuk terus menggunakan smartphone dan mengunduh berbagai aplikasi. Alhasil, anak-anak pun terus menggunakan smartphone, tanpa menyadari efek buruk teknologi tersebut jika digunakan secara berlebihan. Berbagai aplikasi dibeli dan dipasang di smartphone, tanpa tahu apakah aplikasi itu benar-benar dibutuhkan atau tidak. Di titik ini, menurut Alex, Apple selaku produsen smartphone memiliki tanggung jawab moral.

Pasalnya, Apple memiliki akses terhadap ekosistem di dalam teknologi smartphone tersebut. Jika menilik pencegahan konsumsi junk food secara berlebihan pada anak-anak, maka masalahnya bukan pada diet dari anak-anak tersebut. Tapi lebih kepada pencegahan dari sisi lingkungan. Terutama pada anak-anak, yang belum memiliki kapasitas untuk bisa memilih apa yang terbaik buat mereka dan apa yang buruk.

Karena itu, sejumlah kelompok industri makanan siap saji di Amerika dan Eropa telah berjanji untuk mengurangi iklan produk mereka kepada anak-anak. Tidak hanya itu, sejumlah sekolah di berbagai distrik di Eropa dan Amerika Serikat juga melarang makanan siap saji tersedia di vending machine di sekolah maerka. Sehingga, kualitas makanan di sekolah tersebut pun secara perlahan terus meningkat.

Pendekatan yang sama sebenarnya bisa dilakukan terhadap upaya pembatasan penggunaan teknologi smartphone, ataupun pasar aplikasi, pada anak-anak. Pemerintah dan kelompok industri smartphone harus bisa mengambil bagian dalam upaya pencegahan ini. Seperti dikutip dari salah satu investor Apple, Tonny Faddel, Apple memiliki semua sumber daya untuk bisa mewujudkan hal ini.

''Hanya mereka yang bisa melakukan hal tersebut. Mereka memiliki OS dan ekosistem aplikasi. Mereka harus bisa berbuath lebih banyak, seperti penerapan mode satu fungsi pada sebuah perangkat. Misalnya, saat saya membaca e-book di tablet atau mendengarkan musik, tidak ada notifikasi untuk email ataupun dari facebook,'' tulis Tonny di akun twitternya seperti dikutip Mashable.

Tidak hanya itu, para pemangku kepentingan juga menginginkan Apple untuk membangun iOS yang mampu mengendalikan content dan batas waktu penggunaan perangkat tersebut. Ini menjadi salah satu solusi yang bisa ditawarkan, dan dianggap cukup masuk akal, terutama untuk membatasi penggunaan smartphone pada anak-anak. ''Sebagai perumpamaan, Anda tentu tidak bisa dengan mudah makan Oreo, jika Oreo tersebut tidak ada di dalam rumah,'' tulis Alex.

Dengan fitur ini, orang tua tentu bisa menerapkannya pada perangkat smartphone yang diberikan kepada anak-anak. Pengembangan perangkat lunak menjadi hal penting dalam penyelesaian masalah ini. Akhirnya, jika Anda sebagai orang tua bisa membatasi konsumsi junk food pada anak Anda, maka tentu juga bisa membatasi penggunaan smartphone pada anak-anak Anda. Tentunya, semua ini berada sepenuhnya di bawah kendali orang tua.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement