REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Republik Indonesia, jumlah pelanggan 2G di Indonesia masih berada di angka 30 persen dari total pelanggan operator hingga tahun lalu. Kemkominfo RI memprediksi bahwa pelanggan 2G akan habis pada 2019 mendatang. Terkait implementasi 5G dalam waktu tiga tahun ke depan, jaringan 2G di Indonesia akan ditiadakan.
Menanggapi hal tersebut Vice President Technology and System PT Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan, perihal pelanggan 2G di tanah air Telkomsel masih menyesuaikan layanan komunikasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan, baik pada layanan 2G atau pita lebar.
"Ada pergeseran penggunaan jaringan dari pelanggan seiring dengan perkembangan teknologi," kata Indra kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.
Indra menjelaskan, perkembangan teknologi memang membuat pelanggan Telkomsel mulai bergeser untuk layanan pita lebar. Dengan demikian, Telkomsel selalu memberikan fasilitas perubahan pola penggunaan pelanggan dari basic service ke layanan data. Terhitung hingga November 2017, Telkomsel memiliki lebih dari 190 juta pelanggan dengan prosentase 99,5 juta merupakan pengguna layanan pita lebar atau layanan data.
Telkomsel sebagai operator terus berupaya mengembangkan teknologi terkini 5G dalam industri telekomunikasi. "Kami terus melakukan uji coba jaringan dan ekosistem sesuai dengan kebutuhan," kata Indra. Hal tersebut dilakukan untuk memrediksi kebutuhan dari infrastruktur 5G selain ketersediaan jaringan. Di antaranya, Telkomsel mengeksplorasi ketersediaan perangkat dan aplikasi yang dibutuhkan dalam perkembangan jaringan.
Proses uji coba dilakukan agar sejalan dengan konsep DNA, yakni device, network, dan aplikasi. Teknologi 5G merupakan evolusi atau kelanjutan dari generasi sebelumnya. Terkait perhitungan investasi, pihak Telkomsel belum bisa memperhitungkan harga sehingga belum bisa disebut mahal atau tidak.