Senin 18 Dec 2017 16:02 WIB

Banyaknya Lampu LED Sebabkan Polusi Cahaya

Rep: Noer Qomariah Kusunawardhani/ Red: Winda Destiana Putri
Lampu jalan, ilustrasi
Lampu jalan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ilmuwan mengatakan langit malam tidak lagi terasa seperti malam. Penelitian baru menunjukkan penggunaan pencahayaan buatan yang berasal dari tiang lampu, bangunan, dan mobil menyebabkan hilangnya langit malam di banyak wilayah seluruh dunia.

Kematian malam bisa berdampak serius pada hewan dan tumbuhan yang secara biologis bereaksi secara berbeda pada siang dan malam. Peta interaktif telah dibuat untuk mengungkapkan wilayah global yang paling parah terkena polusi cahaya.

Dr. Christopher Kyba dan rekannya dari Pusat Penelitian Jerman GFZ untuk Geoscience di Postdam mengukur penyebaran cahaya di seluruh dunia dengan menggunakan gambar satelit permukaan bumi. Dengan membandingkan gambar yang diambil pada malam hari selama bertahun-tahun, para ilmuwan dapat memetakan seberapa banyak polusi cahaya.

Dalam peta interaktif ini, bagian berwarna merah memiliki tingkat polusi cahaya tinggi. Sementara, bagian berwarna kuning memiliki tingkat polusi cahaya sedang.

Warna hijau atau biru menunjukkan tingkat polusi cahaya lebih rendah. Area kosong tidak terpengaruh pencahayaan buatan.

Peta tersebut mengungkapkan kota-kota padat penduduk seperti London, New York, dan Sydney termasuk daerah dengan polusi cahaya terparah. Kawasan Eropa yang terkena dampak parah meliputi Spanyol, Italia, dan Belgia.

Di Inggris, polusi cahaya sebagian besar berada di kota-kota terbesar termasuk London, Manchester, Glasgow, dan Birmingham. Sedangkan di Amerika Utara, Florida dan Texas termasuk kota penghasil polusi cahaya terbesar.

Peneliti memperingatkan kenaikan jumlah lampu LED yang lebih murah dapat meningkatkan polusi cahaya. Sebab, kota menggunakan lebih banyak lampu di malam hari daripada sebelumnya.

Beberapa dewan di Inggris telah mematikan lampu di jalan pada malam hari dan seringkali mengutip alasan anggaran. Namun beberapa juga mengklaim bahwa hal tersebut baik untuk satwa liar dan lingkungan.

Dalam studi, para periset berharap ada desain lampu LED yang canggih dan dapat mengurangi polusi cahaya. "Penelitian lain di kota seperti Tuscon, Arizona menunjukkan bahwa lampu LED yang dirancang dengan baik memungkinkan penurunan emisi dua pertiga atau lebih dari emisi ringan tanpa efek nyata bagi persepsi manusia," ujar Kyba, seperti yang dikutip dari Daily Mail.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement