REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendeteksian In-Lab dari Kaspersky Lab belum lama ini melaporkan, ada sekitar 360 ribu jumlah file berbahaya terbaru per hari yang lahir disepanjang 2017. Jumlah tersebut meningkat 11,5 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Padahal, pada 2015 lalu jumlah tersebut sempat menurun.
Jumlah file berbahaya yang terdekteksi mencerminkan rata-rata aktivitas penjahat siber dalam keterlibatan pembuatan dan penyebaran perangkat lunak jahat atau malware. Angka tersebut mulai dihitung Kaspersky sejak enam tahun silam. Pada saat itu jumlahnya mencapai 70 ribu file. Setiap tahun total file jahat terus meningkat hingga lima kali lipat.
Sebagian file teridentifikasi berbahaya yang masuk kategori malware sebesar 78 persen. Kemudian file tersisa, yakni perangkat lunak periklanan berbahaya atau Adware. File tersebut tidak berbahaya dari segi default tetapi banyak kasus dapat menyebabkan paparan informasi pribadi serta risiko lain. Perlindungan bagi perangkat tetap dibutuhkan.
"Tahun ini, kami juga melihat lonjakan penambang," kata Head of Anti Malware Team Kaspersky Lab Vyacheslav Zakorzhevsky, pekan lalu. Penampang merupakan jenis malware yang aktif dari para penjahat siber. Jenis tersebut mulai aktif seiring dengan berkembangnya mata uang kripto.
Dalam proses pendeteksian tersebut, Kaspersky Lab menggunakan Astraea, yakni sebuah machine learning untuk analisis malware milik Kaspersky Lab. Mesin tersebut juga bisa melakukan identifikasi dah blokir otomatis terhadap malware.
Advertisement