Jumat 03 Nov 2017 05:10 WIB

Ditemukan Rongga Kosong Besar di Piramida Agung Khufu

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Piramida Giza di Mesir peninggalan Firaun yang binasa akibat kesombongannya mengaku tuhan
Foto: AP
Piramida Giza di Mesir peninggalan Firaun yang binasa akibat kesombongannya mengaku tuhan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ilmuwan dari Jepang dan Prancis yang tengah mendalami misteri piramida, menemukan ruang kosong besar di dalam Piramida Khufu atau Cheops di Giza, Mesir. Hingga kini, ilmuwan masih terkendala akses menelitinya sehingga makna dan kandungan rongga tersebut belum diketahui.

"Kami tidak tahu apakah kekosongan besar ini horisontal atau miring, kami tidak tahu apakah kekosongan ini dibuat oleh satu struktur atau beberapa struktur berturut-turut," jelas Mehdi Tayoubi dari Institut HIP,Paris, seperti dilansir BBC News, Jumat (3/11).

 

Mehdi mengatakan, dia dan ilmuwan lainnya telah menggunakan teknik yang disebut muography untuk dapat merasakan perubahan kepadatan di dalam struktur batu besar. Konsep muografi tersebut memanfaatkan semprotan partikel berenergi tinggi yang turun dengan hujan ke permukaan bumi.

 

"Ini bergerak mendekati kecepatan cahaya dan hanya berinteraksi lemah dengan materi. Jadi saat mereka sampai di permukaan, mereka menembus jauh ke dalam batu," lanjut dia.

 

Tetapi beberapa partikel akan diserap dan dibelokkan oleh atom di mineral batu, dan jika detektor muon ditempatkan di bawah area yang diminati maka gambaran anomali kerapatan dapat diperoleh. Piramida Agung atau Piramida Khufu, dibangun pada masa pemerintahan Firaun Khufu antara tahun 2509 dan 2483 SM. Pada ketinggian 140m (460 kaki), ini adalah piramida Mesir terbesar yang terletak di Giza di pinggiran kota Kairo.

 

Khufu terkenal berisi tiga ruang interior besar dan serangkaian jalan setapak, yang paling mencolok adalah Galeri Agung setinggi 47 m, 8m. Fitur yang baru diidentifikasi tersebut bisa dikatakan berada di atas ini dan memiliki dimensi serupa.

Salah satu pemimpin tim, Hany Helal dari Universitas Kairo, yakin kekosongan itu terlalu besar untuk memiliki tujuan yang mengurangi tekanan.

 

Namun, dia pun tak menampik, hal itu masih menjadi perdebatan oleh para ahli sendiri. "Apa yang kita lakukan adalah mencoba memahami struktur internal piramida dan bagaimana piramida ini dibangun," kata Hany.

 

Di sisi lain, Jean-Baptiste Mouret, dari institut nasional Prancis untuk ilmu komputer dan matematika terapan (Inria) menuturkan, tim memiliki gagasan bagaimana meneliti kekosongan pada Piramida tersebut. Namun, dia menyebut perlu ada izin dari pemerintah Mesir terlebih dahulu.

 

"Konsep kami adalah mengebor lubang yang sangat kecil untuk berpotensi menjelajahi monumen seperti ini. Kami bertujuan untuk memiliki robot yang bisa muat di lubang 3 cm. Pada dasarnya, kami sedang mengerjakan robot terbang," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement