Senin 09 Oct 2017 15:32 WIB

Pelatihan Matematika Seikhlasnya Gugah Peserta Berbagi Ilmu

Pelatihan metodologi pembelajaran Matematika Nalaria Realistik (MNR) 3-6 Oktober di Bogor.
Foto: kpm
Pelatihan metodologi pembelajaran Matematika Nalaria Realistik (MNR) 3-6 Oktober di Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 27 orang dari berbagai daerah dan institusi mengkaji ilmu tentang metodologi pembelajaran Matematika Nalaria Realistik (MNR). Pelatihan MNR berlangsung dari tanggal 3-6  Oktober 2017.

Ada beberapa mahasiswa yang sedang menempuh studi doktoral  di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), ada guru, ada kepala sekolah, bahkan pimpinan yayasan suatu sekolah sangat antusias untuk belajar tentang metodologi pembelajaran MNR. Alosius L. Son yang akrab disapa Elson, dosen pendidikan matematika di Universitas Timor (Nusa Tenggara Timur) merasa senang bisa mengikuti Pelatihan MNR ini.

"Saya tertarik mengikuti pelatihan ini karena konsepnya unik dan berbeda. Konsep biaya seikhlasnya dan syarat untuk menjadi peserta pelatihan mencintai dunia anak, mencintai dunia matematika, mengamalkan ilmu pelatihan membuat saya menjatuhkan pilihan mantap untuk hadir di Bogor," ujar mahasiswa studi doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia ini.

Mereka mendapat pelatihan ilmu tentang metodologi pembelajaran MNR dari Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Elson mengaky mendapatkan banyak ilmu dan hal baru selama mengikuti pelatihan MNR.

“Terima kasih banyak untuk tim Diklat KPM yang telah memberikan pengalaman hebat selama saya mengikuti kegiatan pelatihan. Pelayanan prima dengan biaya seikhlasnya, sungguh luar biasa. Saya jatuh cinta dengan konsep pelatihan MNR ini," ujar dosen bergelar magister pendidikan ini.

Rina Agustina, sosok guru jebolan Institut Pertanian Bogor (IPB) merasakan kesan yang sangat mendalam terkait keikutsertaannya dalam acara pelatihan MNR. “Saya melihat dan merasakan sendiri moto KPM-Ikhlas, Tegas, Puas begitu terinternalisasi pada sikap hidup tim Diklat dan tim pelatih KPM. Bukan hanya materinya yang bagus dan kontekstual, nilai-nilai kehidupan yang dipraktikkan di lingkungan KPM pun sangat menawan hati saya. Memang, satu teladan lebih hebat dari seribu kata-kata," kata Rina.

Lain halnya dengan Nurbaiti, pemilik gelar doktor lulusan jurusan Universitas Indonesia ini hanya bisa mengatakan satu kata untuk kiprah KPM: Super! Baginya, hadir di acara pelatihan MNR mengonfirmasi banyak hal tentang KPM yang selama ini diikutinya tanpa berinteraksi langsung.

“Biarkan KPM bertumbuh dan menumbuhkan kebaikan bagi banyak orang. Tak mudah menemukan orang yang sevisi untuk merawat Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan. Keresahan saya cukup terobati saat bisa melihat apa yang telah dilakukan KPM selama ini. Kita lahir dan kembali dengan nama baik dan nama besar, dengan apa pun yang kita kerjakan.”  ujar pegiat Komunitas Peduli Otak Indonesia yang digagas bersama suaminya ini.

Di acara penutupan pelatihan, Presdir KPM Raden Ridwan Hasan Saputra berharap para peserta bisa mengambil manfaat dan hikmah selama menuntut ilmu di KPM. Ada satu pesan khusus yang disampaikan Ridwan HS untuk para peserta.

“Jangan pelit ilmu. Jadilah orang yang ikhlas berbagi ilmu. Bagikan ilmu yang kita miliki pada banyak orang, maka kita akan dimudahkan untuk mendapatkan ilmu-ilmu baru. Itulah rumus kehidupan," kata Tokoh Perubahan Republika 2013 ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement