REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejutan kembali menyapa publik pecinta Nokia. Handphone tipe 3310 akan kembali diproduksi dan kali ini sudah mengadopsi teknologi 3G. Australia adalah negara pertama yang dipilih untuk mencicipi Nokia 3310 terbaru itu pada 16 Oktober mendatang.
"Penggemar Nokia di seluruh dunia ingin agar 3310 kembali dibuat tapi dengan teknologi 3G. Mereka meminta, kami mendengarkan, dan hari ini sambutlah Nokia 3310 3G," ungkap Chief Product Officer HMD Global, Juho Sarvikas, dalam keterangan resminya yang dikutip laman Mashable.
Nokia 3310 3G tersedia dalam empat warna yakni kuning, merah, biru, dan hitam. Gawai ini dibanderol seharga 69 Euro atau setara 89,95 dolar Australia. Layarnya selebar 2,4 inci dengan kamera 2 MP serta dilengkapi LED flash. Kapasitas penyimpanan sebesar 16 MB dan bisa dibenamkan microSD hingga 32 GB. Handphone ini punya 6,5 jam waktu bicara dan 27 hari waktu standby.
Awal tahun ini publik memperoleh kabar bahwa handphone ikonik Nokia 3310 akan kembali diproduksi. Startup asal Finlandia, HMD, mengumumkan rencana tersebut dalam Mobile World Congress pada Februari lalu. Handphone klasik yang pernah berjaya di awal tahun 2000-an ini akhirnya resmi dilempar ke pasar pada Mei dan Juni silam. Sayangnya Nokia 3310 reborn ini baru mengusung teknologi jaringan 2G.
Padahal di sejumlah negara seperti Singapura, Selandia Baru, Belanda, dan Amerika Serikat (AS) gawai 2G sudah tak bisa digunakan lagi. Di negeri kangguru, operator telekomunikasi Telstra dan Optus sudah menonaktifkan jaringan 2G. Sedangkan Vodafone akan menyusul langkah dua perusahaan itu pada 31 Maret 2018. Singapura sudah lebih dulu mematikan jaringan 2G di negaranya April tahun ini.