Sabtu 22 Apr 2017 09:24 WIB

Peredaran Berita Hoax Berkurang Drastis

Hoax. Ilustrasi
Foto: ABC News
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, mengungkapkan peredaran berita hoax baik di media sosial maupun aplikasi percakapan jumlahnya telah berkurang drastis dalam enam bulan terakhir.

"Kita semua tahu enam bulan lalu begitu marak peredaran berita hoax. Namun setelah diperangi bersama oleh masyarakat, pemerintah, media serta wartawan, kini jumlahnya berkurang drastis," katanya dalam sambutannya pada Deklarasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hall Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta, belum lama ini.

Meski demikian, Stanley mengakui saat ini masih tetap ada peredaran berita hoax, meski jumlahnya tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu Stanley mengharapkan peran aktif AMSI sebagai verifikator terkait keberadaan media siber yang mendominasi jumlah media yang ada di Indonesia saat ini.

"Perkiraan Dewan Pers saat ini ada sekira 43.300 media siber di seluruh Indonesia," kata Stanley. Jumlah tersebut, lanjut Stanley, mendominasi jumlah media di seluruh Indonesia yang diperkirakan Dewan Pers terdapat sekira 47.000 media.

Di sisi lain, generasi kiwari cenderung lebih berdekatan dengan media siber ketimbang buku ataupun televisi, sehingga penyaringan hoax perlu diperketat demi memastikan bonus demografi Indonesia berkualitas pada 2030. "Bonus demografi Indonesia yang berakhir pada 2030, agar tidak terpapar oleh informasi hoax," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement