Senin 20 Mar 2017 14:50 WIB

Headphone Wanita Ini Meledak Ketika Digunakan Saat Penerbangan

Rep: Novita Intan/ Red: Winda Destiana Putri
Penumpang ini mengalami luka bakar setelah headphonenya terbakar dalam pesawat.
Foto: ABC
Penumpang ini mengalami luka bakar setelah headphonenya terbakar dalam pesawat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika melakukan penerbangan dari Beijing ke Melbourne, perempuan ini tiba-tiba terbangun karena headphone yang digunakannya meledak. Akibatnya, wajah dan tangan perempuan ini mengalami luka-luka.

Seperti dikutip, Mashable, penumpang yang tidak diketahui namanya tersebut mengatakan kepada Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) jika ledakan terjadi, ia sedang mendengarkan musik. "Setelah aku mendengar ledakan itu, aku merasa wajahku terbakar, aku tidak tahu bagaimana awalnya headphone bisa meledak dan membakar wajah hingga bagian leherku. Aku merasa terbakar kesakitan jadi aku langsung melemparkan benda itu di lantai sehingga memicu sejumlah percikan api kecil," katanya.

Tak berselang lama, pramugari sudah datang dengan seember air dan menyiramkannya pada benda itu. Penumpang wanita itu pipinya dipenuhi jelaga hitam hingga bagian mulut dan hidungnya. Tangannya yang terkena percikan juga melepuh dan rambut alisnya hangus. Beterai dan pembungkusnya meleleh di lantai pesawat.

Dalam laporan tersebut juga tidak disebutkan apa mereka headphone tersebut. Namun, diduga hal ini disebabkan oleh baterai lithium-ion.

Biro Keselamatan Transportasi Australia telah menerbitkan pedoman untuk keselamatan perjalanan. Dalam pedoman tersebut terdapat peringatan bahwa penggunaan produk dengan baterai dapat meningkatkan risiko di dalam penerbangan.

Beberapa tahun terakhir, ada sejumlah masalah yang disebabkan oleh baterai lithium di beberapa penerbangan. Tahun lalu, sebuah pesawat batal lepas landas di Sydney, Australia karena sebuah sebuah tas di dalam bagasi terbakar.

Ternyata, kebakaran tersebut disebabkan oleh baterai lithium yang terbakar. Selain itu, tahun lalu masyarakat dunia digegerkan dengan rusaknya baterai dalam Samsung Note 7 yang menyebabkan ledakan pada 2016.

Ada beberapa langkah yang dapat diambil:

1. Hindari elektronik murah di mana mungkin dan memastikan produk tersebut telah lulus tes oleh kelompok sertifikasi keselamatan, seperti UL.

2. Baterai harus disimpan dalam penyimpanan disetujui, kecuali digunakan, baterai cadangan harus dalam carry-on Anda bagasi tidak diperiksa bagasi.

3. Jika ponsel pintar penumpang atau perangkat lain telah jatuh, menemukan perangkat mereka sebelum pindah kursi bertenaga.

4. Jika penumpang tidak dapat menemukan perangkat mereka, mereka harus menahan diri dari bergerak kursi mereka dan segera menghubungi anggota awak kabin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement