REPUBLIKA.CO.ID, JURONG -- Resepsionis berambut kecokelatan tersenyum kepada pengunjung di Institut Inovasi Media (IMI), Universitas Teknologi Nanyang, Singapura. Sekilas tak ada yang aneh dengan dirinya, tetapi jika diperhatikan dengan seksama ternyata sosok perempuan itu adalah robot.
Sebagai mesin, robot cerdas bernama Nadine tersebut berpenampilan sangat alami layaknya manusia. Ia juga memiliki perilaku otonom serta membuat asosiasi menggunakan basis data pengetahuan dan pengalamannya untuk berbicara.
Robot perawat tersebut menjadi inovasi terbaru yang dikembangkan oleh IMI. Meski keterampilannya masih terus-menerus diperbaiki, tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Nadia Thalmann optimistis Nadine bisa dikembangkan menjadi robot yang merawat pasien lanjut usia.
"Dia memiliki kemampuan seperti manusia untuk mengenali dan mengingat orang lain, serta merespons emosi apa yang mereka rasakan," ujar Thalmann yang saat ini bekerja dalam tahun ketiga pengembangan Nadine.
Ia menyebut Nadine mampu beradaptasi dengan orang dan situasi tertentu secara otomatis sehingga ideal untuk merawat orang tua. Robot itu juga bisa ngobrol, membacakan cerita, bermain gim bersama, serta dapat memantau kesejahteraan pasien dan meminta bantuan dalam keadaan darurat.
Meski begitu, Nadine disebut masih memiliki kekurangan yaitu sulit memahami aksen tertentu dan koordinasi tangan belum sempurna. Thalmann menargetkan robot tersebut bisa benar-benar digunakan untuk merawat pasien lanjut usia dalam rentang waktu 10 tahun mendatang.
"Humanoid ini tidak pernah lelah atau bosan, ia hanya akan melakukan apa yang menjadi tujuan ia dibuat," ungkap Thalmann, dilansir dari laman BBC.