Rabu 01 Mar 2017 18:11 WIB

SDF Luncurkan Aplikasi Lupie Diary Versi Inggris dan Mandarin

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Aplikasi Ponsel
Foto: pixabay
Ilustrasi Aplikasi Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sambut Hari Lupus Sedunia 2017, Syamsi Dhuha Foundation (SDF) - LSM nirlaba peduli Odapus (Orang dengan Lupus) luncurkanLupie Diary (LD) versi Inggris dan Mandarin. Juga dilengkapi versi Indonesia yang telah lebih dulu hadir Juli 2016 lalu.

Dengan diluncurkannya Lupie Diary dalam bahasa asing, SDF berharap aplikasi ini dapat dimanfaatkan juga oleh Odapus dibelahan dunia yang lain. LD adalah aplikasi berbasis android yang merupakan catatan medis pribadi (personal medication record).

Aplikasi catatan medis pribadi bagi Odapus yang pertama di Indonesia ini merupakan pengembangan dari salah satu karya pemenang ‘Care for Lupus SDF Award’ dari Universitas Surabaya, untuk membantu Odapus mencatat riwayat kesehatan yang dijalaninya secara pribadi. Odapus harus berobat ke banyak dokter, rumah sakit atau klinik yang mengakibatkan riwayat catatan medisnya terpencar di beberapa tempat. Dengan Aplikasi LD, yang dapat diunduh secara gratis ini, diharapkan Odapus atau pendampingnya dapat kumpulkan riwayat catatan medisnya sendiri yang akan membantu Odapus untuk disiplin lakukan terapi.

Aplikasi ini penggunaannya mudah, dapat dioperasikan pada android dengan operating system (OS) versi 4.0. Dian Syarief, ketua SDF yang juga seorang Odapus mengatakan pihaknya juga akan luncurkan versi Iphone dengan iOS. 

Sementara itu, dr. Rachmat Gunadi Wachyudi SpPD-KR, mewakili para Dokter Pemerhati Lupus menyambut baik adanya aplikasi Lupie Diary ini. "Ini akan sangat membantu kami dalam melakukan diagnosa dan berikan terapi pengobatan yang tepat," kata Rachmat.

Saat ini LD versi Indonesia sudah diunduh lebih dari 500 pengguna. Beberapa Odapus mengungkapkan aplikasi ini mudah digunakan. "Aplikasinya mudah digunakan, sederhana, dan nggak ribet. Selama ini suka repot bikin notes tiap kali berobat, kalau ada ini jadinya lebih gampang," tutur Putri dari Pontianak.

"Aplikasi ini memudahkan kita menyimpan semua rekam medis. Alarm juga untuk mengingatkan minum obat karena Odapus sering lupa," timpal dr. Binta dari Yogyakarta.

"Adanya aplikasi ini juga mudahkan memantau perkembangan kondisi kesehatan saya, sehingga saat berkonsultasi dengan dokter dapat lakukan evaluasi bersama atas terapi yg dijalankan," kata Dealdi Trya Sabila dari Bandung.

Lupie Diary ini juga memberikan penjelasan tentang Lupus dan beberapa tips manajemen diri untuk bisa hidup bersahabat dengan Lupus. Aplikasi LD dibangun oleh relawan SDF, Irawan Thamrin dan Desi Anggraeni. "Kami senang bisa membantu SDF merealisasikan visinya, tingkatkan kualitas hidup Odapus melalui aplikasi ini", ujar Irawan. "Kami akan melihat kebutuhan Odapus dan kembangkan aplikasi ini lebih baik lagi ke depan", tambah Desi pula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement