Senin 27 Feb 2017 18:32 WIB

Browser Bisa Lacak Pengguna dengan Fingerprint

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Browser Opera. Ilustrasi.
Foto: windowscentral.com
Browser Opera. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini laman browser semakin pintar mendeteksi penggunanya. Seorang ahli komputer Yinzhi Cao dari Pennsylvania mengembangkan metode spektrum IEEE untuk mengetahui pengguna situs web berseberangan dengan fingerprint. Hal tersebut mengartikan, orang-orang yang mengikuti jejak seorang pengguna bisa mengetahuinya meski dari platform browser berbeda.

Misalnya, seseorang mengikuti orang lain mulai dari iklan, kartu kredit, dan lainnya kini bisa mengetahui pergerakannya meski dibuka pada Chrome, Firefox, atau Safari. Browser sidik jari bekerja dengan mengidentifikasi karakter unik pada sebuah perangkat keras komputer dan perangkat lunaknya. Mungkin kita sulit membayangkannya. Namun, komputer bisa membacanya, bahkan dari jenis font yang digunakan. Tingkat akurasinya mencapai 91 persen.

"Sisi tidak menyenangkannya, sistem ini bisa digunakan untuk terus melacak keinginan pengguna sehingga berguna bagi pemasang iklan," ujar Cao dilansir laman Mashable. Para perusahaan iklan tetap bisa melacak meski pengguna menggunakan browser berbeda. Coding untuk browser fingerprint bahkan sudah dipublikasikan melalui laman online. Cao menjelaskan, meski demikian para ilmuwan komputer tetap memiliki pengamanan cukup kuat untuk melindunginya dari para penjahat siber.

Cukup sulit pula melacak sistem tersebut bekerja. Singkatnya, sistem mencoba membaca segala bentuk fitur yang ada pada banyak sistem operasi (OS) kemudian mengombinasikannya. Hebatnya, hanya membutuhkan waktu hitungan menit saja untuk membuat program bisa berjalan. Sementara sistem tetap akan menjalankan pengamanan meski pengguna membukanya dari platform browser yang berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement