Jumat 24 Feb 2017 14:14 WIB

Alasan Nokia 3310 Sempat Merajai Pasar Ponsel

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Esthi Maharani
Nokia 3310
Foto: Independent
Nokia 3310

REPUBLIKA.CO.ID, Siapa yang tidak mengetahui Nokia 3310? Telepon nirkable yang satu itu sempat sangat populer. Ponsel dengan layar monokrom itu menjadi salah satu yang sukses dalam hal penjualan.

Dirilis yang pada 2000 lalu ponsel itu laku terjual 126 juta unit. Penguna relatif puas saat menggunakan Nokia 3310 lantaran tidak mudah rusak dan tahan banting.

Memang ponsel itu kini sudah dikalahkan dengan hadirnya smartphones. Namun, desain Nokia 3310 mirip dengan ponsel pintar yang populer kini.

Ada alasan mengapa ponsel tersebut mendapatkan tempat di hati para penggemarnya. Seperti diwartakan Independent, Jumat (26/2) Nokia 3310 memikili konsep user-centred design yang berarti pengguna dapat dengan mudah mengunakan ponsel. Tampil dengan pengaturan layar minimalis juga membuat pengguna sangat mudah untuk cepat menafsirkan status baterai dan sinyal telepon.

Nokia 3310 secara estetika juga tampil memuaskan dan muat di saku, tidak seperti ponsel pintar saat ini yang relatif berukuran besar sehingga tidak terlalu nyaman kalau dimasukan kantong. Pengguna tidak direpotkan dengan pajangnya direktori menu saat menggunakan ponsel.

Nokia 3310 didesain dengan tombol yang mudah disentuh jari. Ini membuat pengguna dapat memakai ponsel tanpa harus melihatnya. Belum lagi baterai yang terbilang cukup awet. Pengguna tidak harus sering-sering melakukan pengisian daya. Suku cadang ponsel juga mudah dibongkar pasang sehingga murah dalam hal perawatan.

Mengingat kepopuleran 3310, Nokia berencana untuk meluncurkan kembali telepon genggam tersebut. Namun hal ini masih sangat dirahasiakan oleh pabrikan asal Finlandia itu. Salah satu alasan perilisan ulang ponsel ini lantaran Nokia 3310 dinilai masih memiliki pasar, terlebih lanjut usia. Salah satu daya tariknya adalah penggunaan yang tidak rumit seperti ponsel pintar saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement