REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, mengaku pemblokiran bukan solusi yang efektif untuk membendung arus penyebaran hoax di Indonesia. Ia mengibaratkan cara ini seperti langkah kuratif menyembuhkan orang sakit.
"Saya sering sampaikan blokir itu bukan yang efektif karena itu kan di hilir, seperti menyembuhkan orang sakit," kata Rudi di Jakarta, Kamis (2/1). Menurut Rudi, langkah protektif seperti literasi media lebih efektif dibandingkan pemblokiran. Ini dapat dilakukan dengan melakukan sosialisasi mengenai konten-konten di dunia maya secara umum kepada masyarakat.
Baca juga: Ilmuwan Temukan 'Vaksin' Penangkal Berita Hoax
Oleh karena itu, pemerintah mendorong dan mendukung adanya berbagai kegiatan terkait hal tersebut. Menurut Rudi, Kemenkominfo telah menggandeng berbagai pihak, seperti komunitas masyarakat anti hoax, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan sebagainya untuk menyukseskan program tersebut. "Yang tidak serumpun saja pemerintah dukung, pemerintah dorong. Ada masyarakat anti hoax, ada mana lagi. Minggu lalu saya ke MUI kebetulan halaqah di sana," kata dia.
Dengan banyaknya masyarakat yang mendapatkan literasi tentang konten-konten media, kata dia, hoax akan semakin mudah dibersihkan. Sebab, masyarakat akan mampu melakukan penyaringan secara mandiri. "Banyak lagi masyarakat. Makin banyak makin bersih. Karena makin banyak laporan masyarakat melakukan penyaringan sendiri," ujar dia.