REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Smart Banking Exchange (SBXbank), sebuah layanan bank digital tengah bersiap masuk ke pasar Indonesia dan meramaikan bisnis keuangan digital pada 2017.
Berbeda dengan bisnis e-commerce yang sudah ada, SBX akan menggabungkan layanan toko daring dan perbankan dalam satu tempat sekaligus. Tidak hanya bertransaksi, pengguna bisa melakukan kegiatan simpan-pinjam dan berinvestasi sekaligus dalam satu tempat.
"Ini adalah sesuatu yang baru. Ini lebih mirip crowd founding. Ini juga mirip perbankan, tapi menyediakan dunia sendiri karena memiliki mata uang sendiri. Pintu masuk menuju layanan digital SBX adalah mata uang kripto," ujar Country Manager SBXbank Indonesia Firlindiani Burhanudin dalam keterangannya, Kamis (26/1).
SBXbank adalah perusahaan yang berbasis di London, Inggris. Namun dalam kurun delapan bulan belakangan masuk ke Indonesia dengan nilai investasi Rp 100 miliar. Melalui bendera PT Solarcity Kapital Indonesia, SBXbank merekrut bakat-bakat terbaik Indonesia untuk mendesain aplikasi dan situs marketplace yang akan beroperasi di kawasan ASEAN.
Firlindiani yang akrab disapa Lindia menyebutkan, situs marketplace yang tengah digodoknya akan siap diluncurkan pada akhir kuartal I 2017 dengan nama Coinxmart. Tidak hanya barang-barang konsumsi sehari-hari, marketplace SBXbank juga akan menyediakan barang-barang highend hingga mobil mewah.
"Kita sedang penjajakan dengan dengan beberapa nama besar dan kita akan menjadi marketplace untuk semua online merchant," tegas Lindia.
Lindia mengklaim layanan perbankan digital dengan mata uang kripto adalah model bisnis yang pertama di dunia. Menurut dia, mata uang dengan sebutan SBXcoin itu, selain bisa digunakan untuk pembayaran tanpa batas negara, bisa juga untuk investasi.
Selain SBXcoin, pembayaran di marketplace SBXbank juga akan dimudahkaan dengan debit card yang bisa menampung 30 kartu debit card dan e-money. "Ngga akan ada uang fisik di internet. Kita akan maksimalkan SBXcoin."
Selain pembayaran, dengan SBXcoin para pengguna juga bisa melakukan simpan pinjam (peer to peer lending). Ini pun bisa dilakukan untuk investasi yang mirip deposito.