Selasa 10 Jan 2017 11:45 WIB

Mengintip Kecanggihan Megaphone Penterjemah Bahasa

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Megaphone Panasonic penterjemah bahasa.
Foto: Foxnews
Megaphone Panasonic penterjemah bahasa.

REPUBLIKA.CO.ID, Para pemandu tur di Jepang kini bisa sedikit bernapas lega. Pasalnya, selama ini mereka kesulitan memandu wisata karena terkendala bahasa inggris.

Laman Foxnews.com mengabarkan, Jepang tengah mengembangkan megaphone penterjemah bahasa bagi para pemandu wisata. Panasonic membuat megaphone multilingual yang mampu menganalisa struktur kalimat. Megaphone akan mendengarkan kalimat yang didengar, kemudian mengeluarkan terjemahan kalimat tersebut dalam bahasa inggris.

Pemandu wisata cukup menekan tombol terjemahan setelah mengucapkan kalimat. Secara otomatis megaphone akan mengeluarkan suara berdasarkan terjemahan kalimat. Misalnya, megaphone mampu menerjemahkan kalimat 'mohon maaf, kereta mengalami gangguan'. Atau kalimat lain 'hati-hati melangkah'. Panasonic menyatakan, megaphone tersebut mampu mendengarkan hingga 300 kalimat yang familiar digunakan saat memandu wisata.

Megaphone bernama The Megahonyaku tersebut memang sulit digunakan saat dalam kondisi lingkungan bising. Tetapi teknologi pendeteksi suaranya bisa mengurangi kebisingan tersebut sehingga suara lebih jelas terdengar.

Bahkan amplifier bisa digunakan dalam kondisi sangat bising sekalipun. Kendala lain, ketika megaphone mendengar suara dengan beberapa jenis bahasa berbeda. Namun megaphone akan mendeteksi suara yang terdekat dengan microphone sehingga tidak membingungkan.

The Megahonyaku rencananya akan dipasarkan pada 20 Desember mendatang seharga 20 ribu Yen atau sekitar 183 dollar AS. Namun megaphone bukan dibeli atau diperdagangkan, melainkan disewa. Para perusahaan tur perjalanan bisa menyewa alat tersebut dengan rentang waktu satu tahun.

Panasonic juga memberikan kemudahan berupa kosa kata yang bisa diterjemahkan dengan melakukan update secara online. Rencananya, The Megahonyaku juga akan digunakan pada Olympic Games 2020 mendatang di Jepang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement