Kamis 24 Nov 2016 11:39 WIB

Pemerintah AS Selidiki Insiden Terjatuhnya Drone Internet Facebook

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Aquila, drone internet milik Facebook
Foto: Dailymail
Aquila, drone internet milik Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kecelakaan yang dialami drone internet Facebook pada Juni lalu telah menjadi perhatian banyak pihak. Hal ini termasuk pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Dewan Keselamatan Penerbangan Nasional (NTSB) yang tengah menyelidiki insiden tersebut.

Drone ini pada awalnya dibangun untuk melebarkan akses internet ke seluruh penjuru bumi. Drone tersebut di desain untuk terbang di atas 60 ribu kaki dari permukaan bumi, Namun sayangnya, drone bernama Aquila ini harus jatuh setelah mengalami kegagalan struktural.

Seperti dilansir Mail Online, Kamis (24/11), drone ini memiliki lebar sayap 737 lebih besar dari Boeing. Drone bertenaga surya ini juga dilengkapi empat mesin sehingga dapat terbang dalam waktu lama. Kemudian dirancang juga dengan teknologi serat karbon agar dapat menggunakan energi seminimal mungkin meski terbang tinggi.

Mark Zuckerberg sempat mengungkapkan kecanggihan drone tersebut pada waktu peluncuran. Menurut dia, pembuatan drone ini didasari atas pengumpulan data tentang model dan struktur pesawat tak berawak itu. "Kita sudah mengumpulkan data tentang model-model dan struktur pesawat dan setelah dua tahun dikembangkan, Aquila akhirnya bisa diluncurkan," ujar dia.

Drone ini diklaim akan memberikan dampak positif bagi para pengguna internet di wilayah terpencil. Efeknya akan memberikan kecepatan lebih dari 10 kali pada umumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement