REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEXICO -- Google diam-diam telah menguji drone internet 5G di New Mexico. Drone ini berpotensi mengirimkan gigabit data setiap detik. Kecepatan ini 40 kali lebih baik dibandingkan layanan nirkabel tercepat di dunia.

Berkode Skybender, proyek ini bertujuan memanfaatkan gelombang milimeter frekuensi tinggi, wilayah tertentu pada spektrum elektromagnetik yang secara teoritis dapat mengirimkan data jauh lebih efisien dibandingkan jaringan nirkabel.

"Keuntungan besar dari gelombang milimeter adalah akses ke spektrum baru karena spektum seluler yang ada saat ini sudah penuh sesak," ujar Jacques Rudell, dari University of Washington, kepada The Guardian.

Dalam spektrum elektromagnetik, gelombang milimeter menempati spektrum frekyensi dari 30 GHz-300 GHz, lebih panjang dibandingkan gelombang inframerah tapi lebih pendek dibandingkan gelombang radio atau gelombang mikro.

Masalah utama dari penggunaan komunikasi nikrabel adalah bahwa setiap jenis komunikasi baik itu transmisi radio, televisi, telepon atau satelit menempati berbagai panjang gelombang yang spesifik. Provider hanya diberikan batasan agar komunikasi ini tidak saling bertabrakan. Namun, ketika jalur-jalur ini sudah penuh maka pekerjaan rumah selanjutnya adalah membuka jalur baru agar komunikasi bisa tetap berjalan.

Google saat ini memiliki izin dari Federal Communications Commission (FCC) untuk melanjutkan pengujian drone di wilayah udara AS sampai bulan Juli. Dalam beberapa bulan mendatang, kita mungkin masih akan mendengar kabar lebih banyak mengenai keberhasilan atau kendala atau mungkin bahkan kegagaan proyek ini.

baca juga: WhatsApp Miliki 1 Miliar Pengguna Aktif

Ikuti Whatsapp Channel Republika