REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunikasi moderen saat ini tak luput dari penggunaan karakter emoji sebagai pelengkap sebuah pesan. Tak heran, berbagai macam karakter yang diminati para konsumen, membuat emoji diterbitkan setiap bulannya.
Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2015 silam oleh Oxford Dictionaries yang mengungkap dinamika pengunaan emoji dalam komunikasi. Sebuah survei tersebut mengatakan, hanya 1 dari 5 orang yang mampu menggambarkan penggunaan emoji dengan benar. Sekitar 82 persen dari mereka menggunakan emoji tanpa mengetahui makna. Selebihnya, 44 persen menggunakan emoji untuk memperjelas makna pesan yang akan mereka kirimkan.
"Kita masih tidak tahu bagaimana jenis emoji yang pengguna minati. Seperti apa dan manfaatnya pada pengguna," ungkap salsah seorang peneliti dilansir Dailymail Selasa (15/11). Ketika Oxford diminta untuk mengidentifikasi 20 jenis karakter emoji yang sangat 'membingungkan', mereka menemukan bahwa hanya 19 persen orang mampu melakukan penyesuaian dengan definisi yang sebenarnya.
Andy Cartledge, sebagai Marketing Assistant di e2save mengungkapkan, bahwa sebagai salah satu faktor karakter pendukung kemajuan komunikasi yang sangat populer saat ini adalah penggunaan karakter emoji yang semakin marak. Untuk itu dirinya dan perusahaan lebih berhati-hati dalam pemilihan emoji sebelum menerbitkannya ke publik. Tahun depan, rencananya akan muncul beberapa emoji baik yang semakin mendukung pengiriman informasi dalam bentuk teks.