Senin 31 Oct 2016 00:17 WIB

Mitos Soal Baterai Ponsel yang Harus Dipercaya

Rep: Nora Azizah/ Red: Winda Destiana Putri
Ponsel
Ponsel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pertanyaan memang terkait baterai ponsel. Apakah memang benar-benar berbahaya bila memperlakukan baterai dengan cara tidak benar?  

Beberapa mitos mengenai baterai ponsel bisa memicu kebakaran memang sempat terdengar. Mulai dari melakukan charging baterai terlalu lama, atau menggunakan ponsel saat sedang terisi baterai bisa membuatnya panas. Overheating tersebut bisa membuat ponsel meledak dan memicu kebakaran. Benarkah mitos-mitos demikian?

Laman androidauthority.com menjelaskan, ada beberapa mitos yang memang perlu dipercaya pengguna ponse. Berikut daftarnya. 

1. Jangan Pernah Meninggalkan Ponsel Ketika Charging Semalaman

'Overcharging' merupakan kata yang tepat dalam kondisi ini. Secara konsep, ketika seseorang terus melakukan isi baterai selagi penuh 100 persen, maka akan membuat ketahanan baterai berkurang. Rata-rata baterai ponsel terbuat dari bahan lithium ion. Apabila melakukan isi baterai terlalu lama akan menyebabkan baterai mengalami overheating atau panas yang luar biasa. Ini tidak hanya akan berakibat buruk pada baterai tapi juga bisa membuat ponsel meledak.

Namun beberapa jenis ponsel pintar saat ini memang didesain lebih modern. Ponsel bisa mengatur secara otomatis ketika baterai sudah mengalami panas yang berlebihan. Namun fitur tersebut tentu belum dimiliki seluruh merek ponsel pintar. Itu sebabnya meninggalkan ponsel dalam waktu lama ketika masih tercolok ke saluran listrik tetap akan membuatnya berbahaya. 

2. Selalu Gunakan Charger Original

Kesalahan terjamak pemegang ponsel, pengguna suka sembarangan memakai aksesori ponsel. Padahal, tidak pernah dianjurkan menggunakan perangkat aksesori yang bukan original dari merek ponsel tersebut. Terlebih untuk aksesori pengisian baterai. Ketika melihat label aksesori yang keren tentu menarik perhatian. Tapi ingatlah, hal tersebut bisa membahayakan ponsel.

Beberapa merek dari perusahaan aksesori ternama yang bereputasi mungkin tidak terlalu membahayakan. Kecuali untuk beberapa kasus, salah satu kabel USB-C. Kemudian ketika ponsel memiliki fitur fast charging, beberapa label aksesori mungkin tidak mendukungnya. Dalam keadaan darurat memakai aksesori dari produk 3rd parties boleh saja. Misalnya, ketika di tempat umum membutuhkan charger namun yang tersedia bukan merek original. Tetapi tidak disarankan untuk berkelanjutan. 

3. Menggunakan Ponsel Ketika Charging

Kondisi ini hampir dilakukan semua pemegang ponsel. Beberapa ketakutan hadir ketika muncul kasus ponsel meledak di Korea Selatan. Pengguna mengaku, ponselnya meledak ketika dipakai saat melakukan pengisian baterai. Namun ketahuilah, there is no danger in that case. Tidak ada yang perlu ditakutkan menggunakan ponsel saat charging. So, boleh-boleh saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement