REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti menemukan aliran oksigen yang semakin melambat dalam atmosfir Bumi. Meski demikian penyebab hal tersebut belum diketahui.
Dengan menganalisa gelembung udara yang terjebak dalam permukaan es di Greenland dan Antartika, satu tim dari Universitas Princeton telah menemukan level oksigen yang merosot ke angka 0,7 persen dari 800 ribu tahun yang lalu. Serta memprediksi hal krusial yang akan terjadi pada Bumi kita kedepannya.
Mendapatkan jawaban atas masalah tersebut tidak mudah, sebab yang kita ketahui oksigen selalu terdistribusi dan didaur ulang oleh manusia, hewan, dan tumbuhan, bahkan batuan silika di Bumi.
“Kami terus menganalisa lebih dalam lagi,” ujar peneliti Daniel Stolper, dilansir Scinece Alert, Jumat (30/9). “Kami tidak tahu apakah oksigen akan semakin turun, naik, atau datar.”
Nampaknya, masalah ekosistem masih menjadi fokus utama, meskipun terkesan sepele, namun itulah penyebab kita masih bisa bertahan di Bumi. Ekosistem jugalah yang menjadi rahasia umum sebuah planet bisa ditinggali.
Sebuah peningkatan erosi menjadi salah satu hipotesis di balik merosotnya jumlah oksigen yang tersedia. Semakin banyaknya erosi maka akan merusak kesegaran sedimen, serta mengurangi level oksigen di atmosfer.
Kemungkinan lain adalah lamanya waktu perubahan iklim selama beberapa jutaan tahun terakhir. Seperti yang terjadi pada temperatur global akhir-akhir ini, Bumi terasa lebih cepat panas selama lebih dari setengah abad.
Oksigen banyak juga diserap oleh pembakaran besar-besaran bahan bakar fosil saat revolusi industri, yang membuat lautan terasa lambat mendingin, serta membuat serentetan reaksi ekologi pembabat oksigen.
Namun, beberapa alasan itu masih hipotesis. Dalam beberapa miliar tahun terakhir, untuk pertama kalinya atmosfir Bumi tidak mengandung oksigen sama sekali. Para ilmuwan yakin pembudidayaan ganggang kecil yang disebut cyanobacteria mampu menyusun dan mempercepat peningkatan level oksigen, dan juga menyebabkan beberapa hewan penghasil oksigen bisa bernafas.
Advertisement